Mark berlari ke arah lift yang kebetulan masih terbuka, ia menekan angka 10 dan berharap Hana tidak sempat masuk ke dalan sana.
Tapi harapannya sirna, Hana berhasil masuk dan langsung berdiri di sebelah Mark sembari menangis sesenggukkan, ia bahka beberapa kali mencoba menyentuh Mark.
"Jika kau berani untuk menyentuhku lagi, aku tak segan - segan untuk membunuhmu Hana."
Biarlah dia dikatai kejam, tapi Hana jelas lebih kejam, ia ingin membuat dirinya dan Haechan berpisah, dan juga membunuh omeganya dengan cara menyentuhnya.
Mark tidak sebuta itu sekarang. Walau sejujurnya, hatinya masih sedikit nyeri saat menyadari ada bau feromon lain yang menempel pada omega tersebut. Bagaimana pun ia pernah mencintainya.
Hana hanya sanggup menangis, tangannya gemetar, dan air matanya masih saja mengalir. Harapannya hanya tinggal satu, alphanya.
°•○●□■□●○•°
"Kau bersentuhan dengannya kan?!" Tanya Jeno dengan nada marah, Mark baru saja sampai di kamarnya.
"Tenanglah dulu Jeno, kakakmu baru saja datang." Jaehyun menengahi, kini ada masalah yang lebih penting.
Hana mengikuti dari belakang tubuh alpha pemimpin itu, ia berhasil ikut masuk ke dalam sana. Jangan lupakan tatapan sengit dari anak dan ayah yang kini sedang memegang tangan alpha lain.
"Ada pisau? Atau benda apa pun yang tajam?" Tanya Mark sembari mengelus luka baru yang terdapat di sepanjang lengan kurus omeganya.
"Jangan menyakiti dirimu Mark, dia berniat membunuhmu ingat itu." Hana memperkeruh suasana, wanita itu menerima tatapan mematikan dari Jeno.
"Dia hanya kebingungan Hana, dia masih belum bisa memilah dan memilih mana yang bisa untuk dia percayai." Setelahnya terdengar ringisan kecil dari bibir alpha itu, ia lagi - lagi memberikan darahnya untuk Haechan.
Haechannya tidak boleh terluka lagi. Tidak.
Setelah luka itu tertutup, Mark mengalihkan pandangannya pada sosok lain di kamar rawatnya kini.
"Siapa dia?" Tanya Mark dengan tenang, ia sedang membalut kembali pergelangan tangannya.
"Dia berniat melakukan sesuatu pada omega mu." Ucap Jaehyun, ia bahkan mencengkeram rahang alpha itu, memperlihatkan wajahnya pada anaknya.
"Dia yang memberimu racun itu Mark." Jeno yakin setengah mati.
"Racun?" Hana ikut bersuara, ia tak mengerti, apa maksudnya?
"Oh, kau mungkin tak tahu, Mark hyung hampir meninggal, karena dirimu mengirim orang ini untuk meracuni kakakku." Jeno menunjuk - nunjuk ke arah kedua pelaku utama saat ini.
"Kau? Meracuni Mark?" Tanya Hana, wanita itu mendekat dan langsung menampar keras pipi lelaki di hadapannya.
Semua orang di sana terkejut, mungkin jika Haechan sudah sadar, omega itu juga akan sama terkejutnya.
"Kenapa? Kenapa kau meracuni dia huh?! Tak puas menghancurkan masa depanku, kau juga ingin membunuh calon alphaku?!" Ucapan Hana membuat ketiga orang alpha di sana memutarkan bola mata mereka malas.
"Dengar ini, Kim Sang-ook, aku tidak pernah sudi menjadi omega mu. Kau hanya sekertarisku! Kau bukan alphaku! Aku tak ingin memiliki seorang alpha dari kasta rendah seperti mu!" Hana memekik tak terima.
Malam itu, malam dimana ia mengetahui Mark sudah memiliki omega, Hana memutuskan untuk minum - minum bersama sekertarisnya.
Bodohnya ia memberikan segala yang ia punya kepada sekertarisnya yang ternyata adalah alphanya sendiri. Dengan sebuah perjanjian, alpha itu akan memberikan darahnya pada Haechan sebagai pengganti racun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana [Markhyuck]
Fantasy[DISCONTINUE] Mark generasi terakhir dari clan Alpha pemimpin, melebihi Alpha biru, maupun Alpha orion. Melajang hingga usianya yang menginjak 24 tahun, seorang workaholic dengan segudang pekerjaan dan tak berniat sedikitpun untuk mencari omeganya. ...