[|Renjana 7|]

3.5K 535 44
                                    

Mark memikirkan perkataan Doyoung kemarin malam, tentang ia yang meneliti alpha dari clan sepertinya.

Mark kini sudah duduk berdua dengan Doyoung, saling berhadapan, dengan raut wajah kelewat serius.

"Mau mulai ceritanya Mark?" Tanya Doyoung membuka sesi perbincangan.

"Tentu." Mark menganggukkan kepalanya setuju.

Jauh sebelum Mark dan Haechan lahir, Taeyong dan Ten sudah bersama. Melekat bak saudara sedarah padahal mereka berbeda.

Jelas, Ten berasal dari keluarga dengan gen omega tinggi, sedangkan Taeyong berasal dari keluarga dengan gen yang dominan alpha, ia satu-satunya omega dari keluarga Lee saat itu.

Taeyong ditempah dengan berbagai pelajaran pertahanan diri, terdengar seperti alpha, dan kebetulan ia adalah omega lelaki.

Keluarga Taeyong begitu menyayangi omega itu, mereka melindunginya sebagaimana melindungi matenya sendiri.

Sampai pada akhirnya, Taeyong mengalami jatuh cinta untuk yang pertama kali, boleh ditebak pada siapa?

Jaehyun? Jangan harap. Jung Jaehyun saat itu terkenal arogan, Taeyong lebih jatuh hati pada sosok Kim Mingyu. Meski satu circle dengan alpha Jung itu, nyatanya Mingyu jauh lebih halus, dan Taeyong menyukainya.

Ten? Ia justru jatuh pada sosok Jaehyun, benar-benar ironis. Kedua omega itu jatuh cinta pada sosok yang jauh berbeda.

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan berganti tahun semuanya perlahan berubah.

Taeyong berhasil mendekati Mingyu, menjadikan alpha itu sebagai kekasihnya, bermodalkan tekad dan juga keberanian.

Sementara Ten menyerah ditengah perjuangannya saat melihat tatapan memuja Jaehyun pada sahabatnya sendiri, terdengar menyakitkan, tapi siapa tahu jika mereka berdua adalah mate suatu saat nanti.

Sayangnya, kebahagiaan omega yang lebih tua itu hanya bertahan sesaat, tepat saat satu tahun menjalin hubungan, kekasihnya itu terlihat sedang menandai seorang omega di dalam apartemennya sendiri.

Taeyong marah besar, ia berniat membunuh omega itu tanpa menyentuhnya, ya mungkin mengajak kekasihnya itu bersetubuh adalah jalan yang paling mudah.

Ia mulai lebih sering menempel pada Mingyu, mulai menyikai skinsip, dan bersikap lebih manis.

Namun, omega yang ia kenal sebagai Jeon Wonwoo itu sama liciknya dengan Taeyong, ia mengalihkan perhatian alphanya dari kekasih tidak bergunanya itu.

Taeyong semakin naik pitam saat menyadari aroma keduanya telah bercampur, mereka berdua sudah melakukan mating, tidak ada jalan lain lagi, selain membuat Mingyu menjadi seorang alpha pengkhianat.

Rencana yang sudah dibuat matang-matang harus gagal saat melihat Ten menangis di depannya sembari berkata, "Kumohon berhenti Tae, jangan celakai omega tak bersalah itu, tolong berfikirlah dengan jernih."

Ten menggeleng pelan, ini bukanlah Taeyong. Omega itu hanya terobsesi pada sosok Mingyu. Ia terlalu fokus pada Mingyu tanpa pernah menoleh pada Jaehyun.

"Kau minta aku berhenti? Kau berada di pihaknya?" Tanya Taeyong menggebu-gebu.

"Aku tak memihak Taeyong, aku hanya menghentikan aksi gilamu." Ten kemudian memegang pundak sahabatnya itu.

"Gila? Kau bilang aku gila?" Taeyong menghepas tubuh yang lebih kecil darinya itu.

"J-jaehyun menyukaimu hyung. Ku mohon sadarlah, biarkan Mingyu bersama dengan Wonwoo." Ten menggosokkan kedua tangannya, memohon pada omega yang lebih tua darinya itu sembari berlutut.

Renjana [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang