Haechan sudah dipindahkan ke dalam kamar yang kemarin dibicarakan olehnya dan Jeno. Itu artinya mereka akan sekamar mulai malam ini, sialan mengapa dirinya gugup begini?
Mengapa rasanya ini seperti mereka sudah menikah? Dan ini adalah malam pertama mereka tidur satu ranjang bersama, ya sebenarnya tidak, malam pertama untuk konteks yang satu itu sudah pernah terjadi.
Haechan masih belum sadar juga, tapi Dokter Doyoung berkata bahwa omega manis itu akan segera sadar, paling lambat 2 hari lagi.
Ini sudah sebulan sejak mereka bertemu, sangat singkat, oh terlalu singkat malah. Seharusnya hari ini adalah hari terakhir omega itu heat untuk kedua kalinya.
Baiklah, sel - sel mesum dalam otaknya kini bekerja kembali, sialan wajah memerah lengkap dengan air mata itu sudah menjadi fetishnya sejak hari kedua.
Katakanlah dirinya biadab, tapi ia ingin melihat wajah itu lagi. Apalagi jika ...
"MARK!" Alpha itu terlonjak kaget.
"Oh ya? Kenapa? Sekali lagi ku ingatkan, aku ini kakakmu bodoh!" Cerca Mark sembari menjitak keras kepala Jeno.
"Auhh... salah mu sendiri malah terdiam dengan wajah seperti itu, sepertinya kau sedang memikirkan yang... Oh Tuhan! Bisa - bisanya kau menginginkan Hae- aduh!" Jeno kembali mengaduh setelah menerima lemparan bantal dari kakaknya sendiri.
"Tutup mulutmu sialan!" Sejujurnya wajahnya memerah malu karena tertangkap basah memikirkan hal seperti itu, pada orang yang bahkan sama sekali belum membuka kedua matanya.
"Memangnya Mark hyung memikirkan apa?" Jaemin menatap Jeno tak mengerti, ia bahkan memiringkan kepalanya bingung dan berkedip memamerkan bulu mata lentik itu.
"Ini kah Na Jaemin yang dulu menolak menjadi seorang omega itu? Hell, aku berasa sudah menyelamatkan dunia karena menyadarkanmu bahwa kau adalah seorang omega." Jeno memperhatikan Jaemin dari ujung kepala hingga ujung kaki.
"Jangan bawa - bawa masa lalu!" Omega itu sudah bersiap melemparkan buah pear yang dipegangnya.
"Tolonglah, jangan melempar apa pun lagi. Omong - omong hyung, kau ingin menuntaskan itu sendiri?" Tunjuk Jeno pada, ya ... itu.
"Argh!" Jaemin langsung menutup matanya sendiri, Jeno yang tersadar bahwa ada omeganya langsung menariknya keluar.
"Selesaikan dulu. Kalau sudah hubungi aku. Sialan, mata omegaku tercemar." Jeno menutup kasar pintu kamar itu.
Mark mengusak rambutnya frustasi. Bagaimana cara menidurkannya kembali? Ini pertama kali dirinya ereksi hanya karena memikirkan hal kotor tentang seorang omega.
"Chan, ketika kau sudah sadar, jangan harap aku melepasmu." Setelahnya, Mark menyambar ponselnya, lalu berlari ke arah kamar mandi setelah mengunci kamar rawat itu.
Lalu berdoa semoga Haechan tidak tiba - tiba sadar saat ia berusaha menuntaskan hasratnya sendiri.
°•○●□■□●○•°
"Kau menyentuhnya?" Mark memberikan tatapan maut pada Jeno, dan adiknya hanya menyengir seolah tak bersalah.
"Mark menyentuh siapa?" Tanya Jaehyun, tiga alpha dari keluarga Jung itu sudah duduk di sofa yang memang tersedia di sana.
"Omeganya." Mark melotot kaget, kenapa frontal sekali?
"Ohoo, tahan sebentar Mark, jangan seperti itu." Jaehyun ikut menggoda putra sulungnya, ia memberikan senyuman mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana [Markhyuck]
Fantasy[DISCONTINUE] Mark generasi terakhir dari clan Alpha pemimpin, melebihi Alpha biru, maupun Alpha orion. Melajang hingga usianya yang menginjak 24 tahun, seorang workaholic dengan segudang pekerjaan dan tak berniat sedikitpun untuk mencari omeganya. ...