Rate : T
Genre : angst
Note : mental illness
Remake dari cerita by Yue_aoi^^
Warning! Typo bertebaran
Jantung doyoung berdebar keras seraya kakinya melangkah menuju ruang direktur. Ia tak pernah bertemu dengan sang direktur sebelumnya dan ia berpikir pasti ada hal yang begitu mendesak hingga seorang pegawai magang diminta untuk bertemu dengannya.
Doyoung merasa khawatir kalau sang direktur akan menegurnya dan terkait kedekatannya dengan jaehyun. Belakangan ini mereka memang terlihat cukup dekat, bahkan para dokter dan petugas sampai tahu kalau jaehyun sempat menggendong doyoung di malam ketika ia terjatuh hingga kakinya terkilir.
Tetapi bukan berarti doyoung berniat bersikap agresif pada lelaki itu. Ia menyadari bahwa hubungan mereka hanyalah psikolog dan pasien.
Doyoung berhenti didepan ruangan direktur dan merekam kedua tangannya serta menarik nafas kemudian menghembuskannya perlahan sebagai langkah untuk menenangkan diri. Ia kemudian mengangkat tangan dan mengetuk pintu sebelum masuk kedalam ruangan.
"Selamat siang, jiwon sajangnim" sapa doyoung seraya menundukkan kepala dengan sopan.
Sayang wanita dengan wajah yang terlihat berusia tiga puluhan itu menatap doyoung lekat-lekat serta bangkit berdiri dan berjalan menuju sofa yang berada didalam ruangannya "duduklah, doyoung."
Doyoung memberanikan diri untuk melangkah menghampiri sofa dan duduk berhadapan dengan Ha Jiwon, sang direktur rumah sakit jiwa tempatnya magang.
Jiwon menatap doyoung lekat-lekat dan membuat doyoung merasa semakin gugup. Ia merasa tidak tahan dengan keheningan yang terasa tidak nyaman sehingga ia berkata, "Saya berterimakasih karena anda memberikan kesempatan bagi saya untuk magang dirumah sakit anda, Jiwon sajagnim."
Jiwon menggeleng, "Tidak masalah. Setiap tahun dosen mh memang menitipkan mahasiswanya disini."
Doyoung mengangguk. Ia menatap sekeliling ruangan kantor yang terlihat sangat luas karena hanya ditempati jiwon. Padahal sebetulnya luas ruangan itu sama besar dengan ruangan para dokter.
"Aku akan langsung membahas intinya. Kulihat belakangan ini kau cukup dekat dengan jaehyun."
Doyoung tak terkejut sama sekali. Ia sudah menduga kalau jiwon pasti memanggilnya untuk membahas hal ini.
"Maaf. Kami mungkin terlihat dekat. Tapi sepertinya anda salah paham, kami tidak dekat secara romansa."
Jiwon sudah mendengar banyak mengenai kedekatan jaehyun dan pegawai magang baru itu dari dokter, perawat, dan bahkan petugas. Ia sendiri tak merasa keberatan sebenarnya. Sebaliknya ia malah berpikir mungkin sah jatuh cinta dapat membantu proses penyembuhan pasiennya.
Pola pikir jiwon memang berbeda dengan kebanyakan direktur rumah sakit jiwa pada umumnya. Jika rumah sakit lain bersusah menjunjung profesionalisme, Jiwon melakukan hal yang sedikit 'nyeleneh' , misalnya saja dengan mengirimkan jaehyun membantu petugas melakukan pekerjaan, atau mengajak pasien dengan gangguan jiwa ringan untuk berkeliling kota menggunakan bus pariwisata dengan alasan agar mereka terhibur.
"Justru aku malah ingin meminta padamu agar kau tetap akrab dengannya." Ucap jiwon seraya menatap doyoung dengan tatapan memohon.
Doyoung terhenyak sesaat, ia berpikir kalau telinganya salah mengajak apa yang diucapkan oleh jiwon padanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Irreversible || JaeDo
Fiksi PenggemarDoyoung, seorang mahasiswi jurusan psikologi tak pernah menyangka kalau ia akan magang disebuah rumah sakit jiwa. Ia merasa khawatir kalau ia akan merasa kelelahan secara mental menghadapi segala kenegatifan di rumah sakit itu hingga ia dipertemukan...