Rate : TNote : mental illnes
Genre : Angst
Remaja dari cerita Yue_aoi^^
Doyoung mengunci pintu bangsal terakhir yang dimasukinya dan segera memasukkan kunci kedalam saku celana serta berjalan meninggalkan bangsal wanita.
Malam ini doyoung dimintai tolong untuk membantu mengunci pintu setiap bangsal serta memastikan setiap pasien berada didalam kamar masing masing untuk menggantikan salah satu petugas yang cuti.
Doyoung merasa ketakutan pada awalnya. Ia berpikir kalau akan mendengar teriakan maupun jeritan yang mengerikan seperti yang terkadang didengarnya siang hari. Untungnya seluruh bangsal yang dikunjunginya bukanlah bangsal pasien dengan gangguan jiwa tahap berat.
Suasana dirumah sakit jiwa pada malam hari terasa lebih tenang ketimbang disiang hari. Tak ada lagi hiruk pikuk atau jeritan seperti disiang hari. Beberapa pasien gangguan jiwa yang cenderung agresif seperti wanita yang dilihat doyoung pada hari pertama magang akan diberi obat tidur setiap malam sehingga tidak mengganggu pasien lainnya.
Tatapan doyoung tertuju pada sosok lelaki yang tak asing baginya. Lelaki itu sedang berjalan kearahnya setelah keluar dari bangsal pria yang berlawanan arah dengan lokasi bangsal wanita.
Mata obsidian milik doyoung terbelalak seketika saat ia melihat jaehyun yang kini menghampirinya. Ia mundur seketika dan berkata "Eh, kenapa kau disini? Kau tidak berada dikamar mu?"
Jaehyun menyadari gadis di dekatnya ini nampak ketakutan dan berusaha menjaga jarak darinya. Ia semakin yakin kalau ia telah menunjukkan gejalanya pada gadis itu dan membuatnya ketakutan. Ia sedikit mengingat kalau ia sempat berbincang dengan doyoung sebelum mengalami halusinasi dimana sekelilingnya berubah menjadi ruang tahta kerajaan dan mendengar suara suara orang yang mengagung agungkannya.
Dan rasa jahil mendorong jaehyun untuk mengeluarkan gantungan dengan kunci kunci dari kantung celananya serta memainkan gantungan itu hingga mengeluarkan suara bergemerincing.
"Aku harus mengunci diriku sendiri? Hn?"
Doyoung benar benar terkejut melihat setumpuk kunci bangsal pria yang berada ditangan jaehyun. Ia tak mengerti darimana jaehyun mendapatkan semua kunci kunci itu. Ia berniat menghubungi jinyoung atau siapapun yang berada diruangan siaga dan secara refleks memegang ponselnya.
"Ah... kau tidak ingin istirahat? Anginnya lumayan kencang, nanti flu lho. Biar kuantar kekamar mu bagaimana?"
Doyoung berusaha membujuk jaehyun untuk kembali kekamarnya. Ia berpikir kalau ia harus mengunci kamar lelaki itu dan segera menemui dokter yang bersiaga untuk memberitahukan hal ini.
"Aku harus mengembalikan kunci ke ruang petugas."
Doyoung merasa heran, bagaimana bisa para petugas yang berjaga tidak menyadari kalau jaehyun datang untuk untuk mengunci pintu ruangan? Dan ia baru menyadari kalau tidak ada petugas pria yang mengunci setiap bangsal.
"Mengambil barang yang tidak seharusnya kau ambil bukan hal yang baik, jaehyun. Lain kali jangan dilakukan lagi ya." Ucap doyoung sambil tersenyum manis, seolah sedang mengajari anak kecil yang berbuat nakal. Sebetulnya doyoung merasa ngeri seketika menyadari bahwa sepertinya jaehyun lah yang mengunci seluruh bangsal. Siapa yang tahu jika jaehyun tidak mengunci bangsal dengan benar dan barangkali pasien yang berada didalam ruangan bisa keluar dengan mudah ditengah malam.
"Petugas yang bertanggung jawab hari ini mengijinkan ku membantu mengunci pintu seluruh bangsal."
Doyoung terperanjat, hampir tak percaya dengan apa yang didengarnya. Apakah 'Ha ji-won' si direktur rumah sakit, menyadari apa yang dilakukan para stafnya yang sepertinya juga mulai terkikis kewarasannya dengan membiarkan seorang pasien mengunci bangsal?
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreversible || JaeDo
FanfictionDoyoung, seorang mahasiswi jurusan psikologi tak pernah menyangka kalau ia akan magang disebuah rumah sakit jiwa. Ia merasa khawatir kalau ia akan merasa kelelahan secara mental menghadapi segala kenegatifan di rumah sakit itu hingga ia dipertemukan...