Rate : T
Note : mental illness
Remake dari cerita by Yue_aoi
"Bagaimana dengan magangmu, doie? Pasien pasien dirumah sakit jiwa itu tidak seburu yang kau bayangkan, kan?"
Doyoung menatap sahabatnya, ten
Sahabat yang juga mengambil jurusan psikologi, sesaat sebelum menganggukkan kepala.Siang ini mereka berdua memutuskan untuk bertemu dihari libur magang dan menghabiskan waktu dengan mengunjungi kafe baru yang sedang populer di instagram. Belakangan ini baik ten maupun dirinya begitu sibuk dengan kegiatan magang masing masing hingga tak sempat saling berkirim pesan.
"Sepertinya ucapanmu benar. Ali tidak menyangka akan bertemu begitu banyak hal yang tak akan aku kutemui seandainya aku magang ditempat lain."
Ten tersenyum tipis. Ketika doyoung datang padanya dan mengeluarkan kekesalannya mendapat magang dirumah sakit jiwa, ia terus meyakinkan gadis itu kalau magang dirumah sakit jiwa lebih menyenangkan ketimbang yang terlihat. Dan ia merasa senang karena sahabatnya baik baik saja.
"Iya, kan? Kau akan bertemu lebih banyak orang orang yang unik ketimbang magang sebagai HRD di perusahaan seperti ku."
"Aku bertemu seseorang yang menarik disana." Ucap doyoung dengan sedikit antusiasme yang tersirat di balik intonasi suaranya.
Seketika atensi ten tertuju sepenuhnya pada doyoung. sebagai sesama pengagum lelaki tampan denga selera yang mirip, mereka berdua sering kali fangirling terhadap sosok lelaki yang sama.
"Menarik? Kau bertemu psikiater muda tampan disana?"
Doyoung menggeleng "Hentikan pikiran gila mu ten, yang ku maksud menarik itu sikapnya tahu."
Ten menyeringai "Biar kutebak, wajahnya pasti diatas rata rata menurut standar kita, kan?"
"Yah" sahut Doyoung, ia segera menimpali, "Dan menurut beberapa pasien wanita serta perawat dirumah sakit jiwa tempatku magang juga."
Tawa ten meledak seketika. Ia bahkan hampir menyemburkan kopi yang sedang diminumnya ke wajah doyoung. Pada akhirnya ia terantuk batuk dan harus berdehem berkali kali.
Doyoung ikut tertawa. Ia tak merasa heran dengan reaksi ten. Bahkan ia sendiri mati matian menahan tawa ketika melihat dua pasien wanita yang bertengkar memperebutkan jaehyun yang mereka anggap sebagai miliknya hingga perutnya terasa sakit.
"Hah..... lelaki itu pasti sangat tampan. Aku tak heran kalau pasien wanita disana bahkan tertarik pada dokter tampan. Tahu begini aku akan memohon pada dosen kita untuk bertukar tempat magang denganmu."
"Orang yang kubahas ini juga pasien, ten."
"HAH?!" Ten berseru denga keras dan membelalakan mata sesudahnya. Ia begitu terkejut dengan ucapan doyoung.
"Jadi kau tertarik dengan pasien rumah sakit jiwa? Sadarlah doy, mungkin saja selamanya dia tidak akan pernah pulih. Kalaupun bisa, mungkin saja dia harus bergantung pada obat selamanya. Kau harus siap menjalani hubungan dengan seorang yang tidak stabil." Ujar ten setelah mengendalikan keterkejutannya.
Doyoung menghembuskan napas lelah. Meskipun ia seorang wanita lajang, bukan berarti dia memiliki ketertarikan dengan semua lelaki tampan secara romansa.
Ketimbang tertarik secara romansa, ia lebih tertarik dengan kehidupan jaehyun. Bagaimana masa lalu lelaki itu? Seperti apa lingkungannya dan bagaimana caranya dibesarkan hingga ia berakhir seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreversible || JaeDo
FanfictionDoyoung, seorang mahasiswi jurusan psikologi tak pernah menyangka kalau ia akan magang disebuah rumah sakit jiwa. Ia merasa khawatir kalau ia akan merasa kelelahan secara mental menghadapi segala kenegatifan di rumah sakit itu hingga ia dipertemukan...