Rate : T
Genre : angst
Remake dari cerita by Yue_aoi
Doyoung tak begitu menyadari pada awalnya, namun tampaknya beberapa pasien yang ditanganinya kebanyakan menyadari jika ia akan selesai magang sebentar lagi. Dan reaksi mereka benar-benar di luar dugaan.
Semula ia berpikir jika mereka akan bersikap biasa saja seolah tidak terjadi apapun, tetapi reaksi mereka tampak berbeda. Ada yang bertanya kapan doyoung akan pergi setiap mereka berpapasan, ada juga yang berkata ingin ikut pergi bersama doyoung, yang dianggapnya sebagai pergi berlibur ke suatu tempat.
Beberapa reaksi mereka tampak lucu sehingga Doyoung harus menahan diri agar tidak tertawa dan ia menyarankan mereka agar minum obat dengan baik dan mengikuti terapi agar bisa pergi dari rumah sakit, yang dijawabnya sesuai persepsi mereka.
Jika pasien itu menganggap doyoung akan liburan, maka ia menyarankan mereka minum obat teratur agar bisa pergi berlibur seperti dirinya. Setidaknya hal itu memang tidak salah, seandainya mereka kembali normal mereka memang bisa pergi berlibur.
Atau jika pasien itu menganggap doyoung akan menikah, hal yang membuat doyoung merasa geli setengah mati karena lucu. Ia akan menyarankan agar pasien itu mengikuti anjuran dokter sehingga bisa pulih dan menikah.
Keterikatan Doyoung pada tempat ini bukan hanya karena jaehyun semata, melainkan juga dengan para pasien yang ditanganinya. Ada pasien tua yang menganggap doyoung seolah ia adalah anaknya dan dalam hati ia bertanya-tanya apa yang terjadi seandainya ia selesai magang? Apakah pasien itu akan menyadari sesuatu yang hilang?
Ada begitu banyak hal yang bisa dipelajari doyoung selama berada di tempat ini. Ia bahkan menyadari fakta jika para pasien gangguan jiwa pun sama seperti orang normal lainnya, yakni memiliki radar kecocokan sendiri.
Yang berbeda, jika mereka tidak suka maka akan memutuskan menghindar serta menolak berkomunikasi. Sedangkan manusia normal pada umumnya tidak akan benar-benar menunjukkan ketidaksukaan mereka dan membalutnya dalam kepura-puraan. Terdengar munafik namun begitulah realita di masyarakat. Seseorang sebaiknya terlihat menyukai orang lain meski faktanya tidak demi kelancaran aspek-aspek kehidupan, entah pekerjaan, sosial atau yang lainnya.
Doyoung melewati pintu ruangan musik yang terbuka dimana beberapa pasien gangguan jiwa yang tidak berat sedang berada di sana, sedang berlatih bernyanyi dengan dikoordinir oleh salah seorang dokter disana.
Ia memutuskan menoleh dan tersenyum ketika seseorang melihatnya sedang melintas sebelum berlalu. Ia tak menemukan jaehyun disana dan entah kenapa sedikit kecewa. Ia sudah terlanjur terbiasa menghabiskan hampir setiap malam disana sehingga secara naluriah mengasosiasikan ruang musik sebagai tempat keberadaan jaehyun.
Suasana perpisahan semakin terasa dan doyoung merasa sedikit sesak akan suasana tersebut. Di dalam hidup, setiap manusia akan mengalami perpisahan. Sebenarnya ini bukanlah kali pertama ia menghadapi perpisahan.
Di masa sekolah dulu, ia menghadapi perpisahan ketika ia melanjutkan ke sekolah dasar yang berbeda dengan mayoritas teman sekolahnya di taman kanak-kanak. Dan selanjutnya, beberapa teman sekolahnya melanjutkan ke sekolah yang berbeda. Semakin ia dewasa semakin banyak perpisahan yang di hadapi hingga ia tak mampu lagi menghitungnya.
Doyoung belajar, semakin dekat relasinya dengan seseorang, semakin ia harus belajar untuk menghadapi perpisahan.
Gadis itu berlarut dalam pikirannya hingga tak memperhatikan beberapa anak tangga naik menuju ruang makan sehingga tetap berjalan lurus. Tubuhnya hampir condong ke depan ketika ujung telapak kakinya menabrak ujung anak tangga dan ia akan terjatuh dengan posisi wajah menabrak anak tangga jika seseorang tidak menahan tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreversible || JaeDo
FanfictionDoyoung, seorang mahasiswi jurusan psikologi tak pernah menyangka kalau ia akan magang disebuah rumah sakit jiwa. Ia merasa khawatir kalau ia akan merasa kelelahan secara mental menghadapi segala kenegatifan di rumah sakit itu hingga ia dipertemukan...