10. On The Way

343 64 63
                                    

Vomment Chuseyeo ^ ^

Happy Reading!

.

 

.

 

.

 

.

"Heii sudahlah lupakan.... Apa tidak ada makanan di sini?"

Suara Jeongwoo memecah perdebatan, pemuda itu kesal, beberapa jam yang lalu ia sudah mengkode jika lapar, namun tak ada satu pun yang peduli nasib perutnya.

Pada akhirnya Heejin berencana mengajak ke dua belas pembuat onar ini pergi ke tempat makan, kenapa Heejin repot-repot membawa mereka pergi keluar? Padahal di rumahnya sendiri saja ada makanan.

Alasannya hanya satu, Heejin tak mau rumahnya menjadi kacau karena kehadiran mereka yang menumpang makan, ia berpikir makan di luar akan lebih baik.

Tempat makan tersebut bukanlah tempat yang besar maupun berkualitas premium, hanya kedai kecil satu-satunya di desa itu milik Sang Bibi.

"Kau bilang tidak ada apa pun di sini, kau bohong?"

Dan seperti itulah tanggapan nada jengkel Hyunsuk.

****

"Walaupun tempatnya kecil, tenang saja. Kalian tetap bisa menikmati karena makanannya dijamin enak.

"Benarkah?" Hanya membayangkan saja membuat Haruto ingin segera melahapnya.

Jaehyuk mengangguk, ia terlihat baru paham ke arah pembicaraan "Aah.. maksudmu restoran ya?"

"BUKAN!!!" Jawab Heejin menepis

Tapi, Suaranya terlalu nyaring hingga membuat semua yang ada di sana menoleh dengan reaksi berlebihan.

Heejin berdeham.

"Pokoknya kalian ganti baju saja, setelah itu kuantar ke tempatnya.”

Lagi-lagi memerlukan sedikit perdebatan dengan si tuan rumah. Heejin meminta Hyunsuk untuk meminjamkan beberapa pakaian kepada temannya, tapi dia menolak dengan alasan bajunya tidak untuk dipakai sembarang orang.

Hyunsuk memang tak punya belas kasih, sudah jelas dua belas temannya ini jadi seperti sekarang karena ulahnya. Namun Hyunsuk tetap saja kekeuh tidak mengizinkan pakaiannya dipinjam.

Mereka terlihat sangat kacau dengan pakaian masing-masing di tubuhnya.

Junghwan perlahan mendekati Yedam "Hyung, aku tidak membawa baju ganti."

"Memangnya kau pikir aku bawa? Aku juga tidak mengira akan membutuhkan pakaian lain. Tapi paling tidak, aku mengira akan ada satu orang yang seharusnya BERTERIMAKASIH!" sindirnya melirik Hyunsuk.
 
Hyunsuk yang tengah meraih secangkir teh di atas meja pun mendadak berhenti. Tanpa menghiraukan ucapan Yedam, Hyunsuk dengan wajah percaya diri menyilangkan kakinya di sofa, menyeruput sedikit demi sedikit teh di cangkirnya.

Sebelumnya Heejin lah yang membuat teh itu untuk disajikan kepada dua belas tamu yang tak diundangnya ini, ia menyediakan seadanya yang ada di dapur Hyunsuk.

My Day || Hyunsuk x Heejin [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang