04. Three Colour Hair

642 109 115
                                    



Hyunsuk merasakan hidup di era masa lalunya lagi, seperti saat kakek dan neneknya masih hidup, kala itu mereka selalu menasihati Hyunsuk kecil ketika tak sengaja melakukan kesalahan.

Kini Hyunsuk kembali lagi merasakan telinganya berdengung usai diceramahi puluhan ribu kata oleh Jeon Hyemi, ibu Heejin. Hal itu membuat Hyunsuk semakin lelah.

Baiklah, tapi Hyunsuk tidak ingin menciptakan perang dengan orang tua asing itu. Apalagi mengingat Bibi Jeon punya wewenang untuk mengadukan setiap perbuatan kurang baiknya pada sang ayah di kota.

Hyunsuk harus lebih berhati-hati lagi, jangan sampai berbuat sembrono. Bisa-bisa hukumannya akan di perpanjang jadi seratus tahun dan gagal debut.

Lebih baik Hyunsuk diam dan berusaha mencerna semua peribahasa yang beliau ucapkan, meski semua itu hanya mampir sebentar di kepala Hyunsuk kemudian menghilang lagi di telan Pinguin kutub.

Kebanyakan, seseorang mungkin akan mendengarkan lebih dulu masuk dari telinga kanan lalu keluar dari telinga kiri, paling tidak Seperti itu urutannya. Namun jika sudah menyangkut Hyunsuk, ini pasti akan berbeda, lebih parah.

Tidak masuk ke telinga, justru setiap kata itu memantul keluar lagi .... Hyunsuk tak memahami sekalimat pun dari ribuan kata yang keluar dari mulut sang Bibi.

 Hyunsuk tak memahami sekalimat pun dari ribuan kata yang keluar dari mulut sang Bibi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


 
H

yunsuk harap kali ini bisa berbaring dengan tenang tanpa gangguan siapa pun, namun ada satu yang mengganggunya dalam pikiran, ialah dirinya sendiri.

Tidak... Hyunsuk sungguh tak melakukannya dengan sengaja.

Tanpa permisi wajah Heejin memenuhi kepalanya. Ketika di hutan gadis itu terlihat khawatir saat menemukan Hyunsuk, bahkan ia melihatnya sendiri, Heejin mengusap area matanya.

Mungkinkah Heejin menangis karena Hyunsuk?

Ia bisa melihat dari pancaran mata itu, betapa terharunya Heejin saat menemukan Hyunsuk dalam keadaan utuh.

Seketika senyum Hyunsuk mengembang.
"Jadi, dia menyukaiku ya?"

Matanya masih setia menjelajah atap kamar. Hyunsuk bahkan tidak bisa menghentikan bayangan-bayangan aneh di kepalanya. Bukan, ini bukan pertama kalinya ia di sukai seseorang, justru hal itu sudah menjadi makanan sehari-hari.

Hanya saja terlalu menggelitik. Cinta pandangan pertama? Ck lucu.

Pemuda itu kembali menimang sejenak. "Selama ini ... jangan-jangan dia, diam-diam mengambil gambarku?" Hyunsuk semakin terkekeh membayangkan.

Walaupun Herjin terlihat begitu jutek dan selalu memutar bola matanya entah untuk apapun itu, tapi ternyata dia pandai bermain petak umpet dengan perasaannya.

My Day || Hyunsuk x Heejin [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang