33. I Need my Space

285 71 176
                                    

Menjawab tebak-tebakan di part sebelumnya.

Kalo masih ada yg ingat, di Chapter 26 Changbin pernah bilang mengenai hal ini,

Kalo masih ada yg ingat, di Chapter 26 Changbin pernah bilang mengenai hal ini,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heejin dijuluki sebagai Kaktus karena keduanya memiliki kesamaan, yaitu ... sama-sama menusuk jika diusik. Hehehee ...

Oke. Lupakan tentang Kaktus! Don't forget Voment Cuseyeo .... ^^

Happy Reading!

.

.

.

.

Bukan sebuah pertemuan penting mengenai bisnis atau seutas kata tentang uang, ini sesuatu yang berkaitan dengan masa depan dari seorang putra harapannya.

Setelah terparkirnya mobil Porsche 911 yang merupakan produksi Prosche AG Stuttgart dari Jerman, Choi Hyunbin keluar dari sana dan memasuki sebuah restoran klasik yang menjadi tempat perjanjiannya.

Pria paruh baya dengan setelan jas rapi itu mengambil tempat di seberang.

Dapat dilihat, koleganya kali ini ialah seseorang yang cukup tertutup. Berpakaian serba hitam, Coat kebesaran, topi dan juga masker serba hitam, gayanya yang misterius membuat Hyunbin merasakan seperti sedang berurusan dengan psikopat.

"Apa yang perlu dikatakan?" Tanpa basa-basi Hyunbin langsung pada intinya. Seseorang di hadapannya inilah yang mendatangkannya kemari dengan alasan ingin memberi informasi seputar Hyunsuk.

Sosok itu tetap menunduk, mengeratkan topinya sebelum akhirnya bicara, "Aku melihat dia menggunakan Narkoba."

Di detik itu Hyunbin langsung menggebrak meja dan berdiri. "Jangan pernah bermain-main dengan perkataanmu," gertaknya dengan wajah sepanas batu bara.

Sosok yang menjadi lawan bicaranya itu tetap santai, malah menyilangkan kakinya. "Dia juga membayar sejumlah perempuan untuk digunakan," ujarnya sambil menaruh korek sehabis menyalakan sebatang rokok.

Waktu yang bertalian baik tiba-tiba memburuk. Rahang pria berusia 45 tahun itu mengeras, menimbulkan urat nadi di lehernya terlihat jelas menonjol.

Hyunbin dibuat syok. Ia tak mampu berkata apa-apa hanya karna 2 informasi dari lawan bicaranya. Hatinya mendadak hancur, marah serta merasa gagal akan putranya itu pasti.

Namun bagaimana ini bisa terjadi? Kenapa semuanya semakin menjadi saat Hyunbin hanya berniat memperbaiki keadaan.

Semuanya sia-sia, tak ada gunanya, ini telah selesai. Bahwa rencananya sedikit pun tidak memperbaiki sikap Hyunsuk atau menjadikannya lebih baik. Tapi justru malah membawanya ke petaka yang lebih kelam.

My Day || Hyunsuk x Heejin [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang