34. Memories

311 72 203
                                    

Hallo~ im comback.
Kudengar ada yang menantikan Hee-Chan moment nih. Yuk simak:)

Don't forget Voment Cuseyeo 😤 Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Don't forget Voment Cuseyeo 😤
Happy Reading!
.

.

.

.

Hari-hari Heejin lewati kembali dengan kesendirian. Menunggu Hyunsuk tak ada kabar satu bulan lamanya membuat Heejin overtingking. Pemuda itu benar-benar tak kembali setelah insiden itu terjadi. Menghubunginya pun tidak.

Melihat barang-barang Hyunsuk masih di tempat yang sama membuat hatinya teriris. Bahkan foto-foto Hyunsuk masih tersusun rapi di setiap dinding.

Heejin mendekat ke salah satu rangkaian gambar di sana. Rupanya ada beberapa potret yang baru saja terpasang. Momen di saat teman-teman Hyunsuk menginap, ternyata diabadikan.

Heejin mengambil satu bingkai berukuran 20x30cm di atas nakas. Bibirnya membentuk lengkungan tipis melihat foto itu ada dirinya dan kesebelasan teman Hyunsuk lainnya.

Sangat membekas jika diingat, duduk melingkari api unggun sambil bercanda tawa. Mengenang semua itu membuat dada Heejin semakin menyempit dan sesak.

Heejin berbalik hendak pergi, sekilas mengamati ruangan ini sekali lagi. Ruangan yang semula penuh kerusuhan dan membuat kemarahannya meninggi, seketika menjadi sunyi.

Biasanya tempat ini akan selalu berantakan akibat ulah mereka berdua karena sering kejar-kejaran sambil berteriak gaduh.

Sudah jelas pelakunya adalah Hyunsuk yang lebih dulu bersikap jahil, Heejin yang awalnya hanya mengantar makanan jadi ikut berlarian di tempat itu sambil menenteng bantal guling untuk ditimpukkan ke kepala Hyunsuk.

Senyum Heejin mengembang ringkih. Bibirnya tersenyum namun matanya membendung luka.

Heejin bahkan merasakan jika Hyunsuk masih ada di tempat ini. Duduk di sofa berwarna abu yang senada dengan laptop di pangkuannya, atau berdiri sambil memperagakan koreo dance yang baru saja dipelajari namun langsung bisa.

Heejin menyaksikannya. Namun sayang, itu semua hanyalah bayangan semata. Nyatanya Hyunsuk memang sudah tak ada lagi.

Gadis itu terduduk lemas menutup wajahnya, disusul suara tangisan menderu.

Yang awalnya ia pergi ke tempat ini karena sebuah paksaan dari sang ibu, kini Heejin benar-benar melangkah sampai di tempat ini karena keinginannya sendiri.

My Day || Hyunsuk x Heejin [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang