My Day || Hyunsuk x Heejin [SUDAH TERBIT]

07. Naughty Boy I

Voment Cuseyeo^^

Setiap dukungan kalian akan menambah semangatku :)💖💎

Happy Reading!
.

.

.

.

 

Bukan perkara yang mudah untuk bicara dengan Hyunsuk yang super menyebalkan dan lemot. Anak itu selalu gegabah tak memikirkan dua kali jika ingin melakukan sesuatu.

Seperti saat ini, Heejin sampai menjewer telinga pemuda itu setelah tahu bahwa Hyunsuk menghampiri Changbin CS di rooftop, itu pun Heejin mengetahuinya karena tak sengaja berpapasan dengan para berandal tersebut.

Saat bertemu mereka, Changbin dan Felix hanya diam saja seolah tak terjadi apapun. Namun berbeda dengan Han yang tiba-tiba menghentikan langkahnya, lalu kembali mundur untuk, menengok Heejin.

"Samperin tu pawang kau! Di atap sendirian. Manusia pengadu!"

Heejin yang awalnya bingung hanya mengedikkan bahu, melewatkan perkataan Han. Tapi di sisa perjalanan ia teringat kembali ucapan Hyunsuk, “Kau pulang dulu! Aku ada urusan.”

Apa yang dimaksud Hyunsuk adalah berurusan dengan Changbin, lagi?

Astaga!

****

Di sepanjang jalan Heejin selalu merutuki Hyunsuk. Jika saja ada jasa pengiriman manusia, Heejin pasti sudah mengirim Hyunsuk ke Antartika, membiarkan pemuda itu diurus beruang kutub agar tak merepotkan pihak manapun.

Choi Hyunsuk, definisi beban hidup sesungguhnya.

Apakah sebegitu bodohnya dia, sampai melakukan hal buruk untuk kedua kalinya? Apakah memang setiap hari, Hyunsuk harus ditarik telinganya agar diam dan tak membuat masalah?

"Ya! Apa yang kau lakukan?!" Hyunsuk memekik, menepis jemari Heejin yang berada ditelinganya.

Untung sudah tak ada siapa pun di koridor sekolah. Jika ada yang melihatnya, malulah Hyunsuk diperlakukan bak anak kecil seperti ini. Keduanya sedang dalam perjalanan pulang dan mereka pulang terlambat lagi, bagus.

"Kenapa kau menghampiri mereka? Apa saja yang kau katakan?!" Heejin menggeram. Begitu kesal saat berhadapan dengan wajah tanpa bersalah milik Hyunsuk.

Yang Heejin takutkan adalah, bisa saja Hyunsuk malah menambah kemarahan Changbin dan membuat pemuda itu berencana menindasnya lebih gila lagi.