Please Voment Cuseyeo ^^
Happy Reading!
..
.
.
Dua hari yang lalu Changbin sungguh marah besar. Bukan apa-apa, ini hanya tentang bagaimana sosok perempuan adik kelasnya menghancurkan rencana Changbin yang sudah tertata dengan sempurna. Bukannya melihat usaha Hyunsuk keluar dari hutan belantara itu, ia malah menyaksikan berbagai adegan yang layaknya ada di televisi.
Heejin tiba-tiba muncul dan menciptakan adegan tersebut. Ya, Changbin melihat semuanya melalui pantulan CCTV, memang sengaja ia pasang di beberapa pohon agar dapat memantau pergerakan Hyunsuk.
Jangan tanyakan seberapa geramnya pemuda Chan itu saat melihat Heejin tiba-tiba muncul entah dari mana, gadis kecil itu menemukan Hyunsuk hingga membuat Changbin frustrasi sampai membanting ponselnya. Han dan Felix pun sempat menawarkan diri untuk menyusul Heejin dan siap membawanya kemari.
Namun Changbin menggeleng, dia mengangkat satu tangannya dan kembali fokus pada penglihatan awal. Obsidian tajamnya terlampau fokus menatap layar monitor di depanya.
Untuk beberapa alasan.
Mengapa ia ikut merasakan sosok wanita yang kini bersimpuh dan hampir menangis saat menemukan yang dia cari. Saat sosok itu mulai memarahi Hyunsuk dan memukulkan bagian kecil tangannya, seolah melampiaskan rasa kesal. Berlanjut dengan sosok itu berbalik namun Hyunsuk menghalaunya.
Changbin menyipitkan mata, semakin mengamati pergerakan yang ada di layar. Bisa ia tebak, Heejin sedang memarahi Hyunsuk, terlihat dari pergerakan mulutnya yang cepat dan sesekali mengetakkan kaki.
Changbin tersenyum tanpa ia sadar. Ada sesuatu yang terbesit dalam lubuk hatinya, apa selama ini dia keterlaluan. Buru-buru pemuda itu menggeleng, menepis semua rasa aneh yang tiba-tiba saja muncul.
Apa ini, Changbin adalah Changbin, hidupnya memang seperti ini. Apa yang harus disayangkan.
Changbin jadi teringat, ia pernah mendengar cerita, bahwa adiknya pernah bertengkar dengan Heejin, hanya karena sang adik tak melakukan piket di jadwalnya. Di waktu itulah Heejin memarahi Sungjin secara terang-terangan di muka umum.
Saat itu Sungjin sangat malu, gadis itu terus berusaha melawan perkataan Heejin, namun ia kalah, malah hanya membuat dirinya semakin terlihat seperti bocah yang tak pantas di sekolahkan. Itu semua karena perkataan Heejin yang bisa dengan jelas mendeskripsikan semua tentang si manja Seo Sungjin. Menurut Heejin, Sungjin itu terkesan berkuasa karena di belakangnya ada sosok yang melindunginya yaitu kakaknya, Seo Changbin.
Tidak berlaku pada Heejin ia tak peduli Sungjin anak konglomerat, atau adik dari preman sekolah, ia akan tetap menegur siapa pun yang tidak melakukan piket dengan benar, bukankah ini namanya tata tertib. Heejin tak salah.
Mulai dari sanalah, sampai sekarang Sungjin selalu menganggap Heejin musuh besarnya, begitu pun sebaliknya.
Pada akhirnya, Changbin baru tersadar. ‘jadi Heejin, yang selama ini di maksud adiknya? Ia mendengar cerita sang adik awalnya tak peduli. Urusan adiknya tidak penting untuk diikut campuri.
Keesokan harinya saat berangkat sekolah, Changbin mendengar celoteh beberapa anak sekilas tentang Heejin. Entah setan apa yang menyambarnya, kini ia merasa tertantang akan seberapa tangguhnya gadis itu.
Changbin merasa Heejin telah menyepelekan dirinya sebagai anak yang disegani di sekolah, kemudian gosip yang katanya Heejin tak memiliki satu teman sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Day || Hyunsuk x Heejin [SUDAH TERBIT]
FanfictionDua orang yang mewakili cahaya dan kegelapan di masa muda. Berbeda dalam setiap aspek, latar belakang, maupun preferensi semua hal secara umum. Tidak bisa saling memahami membuat keduanya selalu bertengkar. Namun, lambat laun mereka pun sadar, bahwa...