18. Departure

251 66 155
                                    

Setelah sekian lama, akhirnya aku kembali meski tak ada yang merindukan:")

Halo Chingu, Voment Cuseyeo maka akan aku up kelanjutannya besok. Happy reading 😘💜

 Happy reading 😘💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

.

.

.

"Hei, ini tidak jauh lagi." Hyunsuk menenangkan gadis di sampingnya sambil membantu memijat tengkuknya.

Heejin dengan super kilat keluar dari dalam Bus. Tepat setelah Bus berhenti Ia langsung turun duduk pada kursi yang tersedia di Halte. Mengeluarkan kantong keresek dari dalam tas, kemudian memuntahkan semua sarapan pagi yang ada dalam perutnya, Heejin mabuk perjalanan.

"Kau tunggu disini!" Hyunsuk menyeberangi jalan dan memasuki sebuah toko. Heejin tak peduli, ia lelah dan pusing, rasanya semua yang ada dalam perut terus saja berputar tiada henti sama seperti kepalanya saat ini.

"Ini minum, dasar lemah. Naik Bus sebentar saja mual," ujar Hyunsuk sudah berdiri di dekatnya. Heejin menerimanya dengan lesu, bahkan ia tak mampu untuk bicara. Penampilannya sangat lusuh terlihat seperti habis lari maraton dari pulau Jeju.

Hyunsuk memainkan ponsel sembari menunggu keadaan Heejin mereda, tiba-tiba ada panggilan masuk yang perlu di angkat. Ia sedikit menjauh untuk mengangkat telepon tersebut.

Heejin mencoba untuk rileks, mengatur pernapasannya kembali. Berada dalam Bus 6 jam lamanya membuat Heejin lupa akan berjalan dengan benar di atas tanah. Kakinya seperti tak bisa menapak, masih saja merasakan tebuhnya terombang-ambing layaknya di dalam Bus.

Dalam duduknya, Heejin mengangkat kepala. Sesaat ia termenung. Mengamati seluruh kota yang ia pijak saat ini begitu membuatnya terasa asing. Namun tidak jika di amati lebih dalam lagi, dirinya seperti mengalami dejavu. Ia pernah melihat tempat ini sebelumnya.

Heejin menyipitkan kedua mata. Mengedarkan pandangannya secara perlahan, begitu banyak kendaraan beroda empat, orang-orang yang berjalan cepat seakan di kejar waktu dan gedung-gedung tinggi menghiasi pandangannya saat ini.

Heejin menutup matanya sejenak, menghirup napas begitu dalam. Samar-samar ada bayangan yang mengabut di kepalanya. Tiba-tiba perasaannya berubah menjadi panik, sangat panik hingga ia tak bisa membuka matanya kembali.

"Kau sudah baikan?" Hyunsuk menepuk bahu Heejin membuatnya tersadar. Dengan napas yang tersenggal dunia Heejin kembali normal. Setelah itu ia meneguk habis minuman di genggamannya berusaha untuk tenang.

"Apakah jaraknya masih jauh?"

***

Perjalanan berlanjut menggunakan taksi. Saat di dalam taksi Heejin tak bisa menghilangkan pikiran negatifnya, kejadian itu selalu membekas walaupun sudah terjadi beberapa silam. Seharusnya dengan mudah ia bisa melupakannya.

My Day || Hyunsuk x Heejin [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang