31. HeartCold

308 79 291
                                    

"Aku tahu dia mempermainkanku, tapi kenapa aku masih di sini untuk mempertahankannya"

"Aku tahu dia mempermainkanku, tapi kenapa aku masih di sini untuk mempertahankannya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heejin's pov

Aku hanya berakhir duduk istirahat di ruang tengah sambil menikmati cahaya sore dari balik jendela kaca. Sedang berusaha menjernihkan pikiran dan energi siapa tahu menjadi lebih baik, tapi nyatanya, keadaanku justru semakin drop.

Memikirkannya sampai seribu kali pun, aku tak mampu mendapatkan jawaban apa pun.

Kupikir, aku sudah tidak asing lagi dengan Hyunsuk. Namun, mengingat semua perkataan Sungjin, aku kembali merasa kami hanya sepasang remaja asing. Tidak saling mengenal, tak saling mengerti, tak dapat dipahami, bahkan memahami satu sama lain pun tak bisa.

Aku membuang napas. Tiba-tiba ingatanku kembali pada keseharian menyebalkan yang pernah kualami. Aku bisa merasakan kalau Hyunsuk berubah semakin jauh.

Ketika sedang asik berbagi cerita dengan Hyunsuk aku selalu menghindar jika tiba-tiba Sungjin bergabung. Aku selalu melakukan itu sebelumnya, dan Hyunsuk selalu ikut denganku meski harus memakai seribu alasan konyol untuk di ucapkan.

Itu dulu.

Sayangnya, Hyunsuk tak seperti itu lagi. ketika hal itu terjadi Hyunsuk tetap meneruskan obrolannya dengan Sungjin sampai melupakanku bahkan melupakan waktunya.

Perasaan marahku mulai terbit hanya karena nama Hyunsuk dan Sungjin.

"Terima kasih, bibi." Sayup-sayup aku mendengar suaranya, suara yang hari ini sukses membuatku jenuh seharian.

Di detik berikutnya sosok itu ada di depanku. Hyunsuk duduk di pinggiran jendela dan menutupi pemandanganku ke arah jalan raya.

"Heejin Heejin Heejin, lihat!!" suaranya diiringi semangat yang membara.

Sudut mataku berdenyut menatap Hyunsuk yang kini menunjukkan selembar kertas dengan penuh kegembiraan. Rahangku mengeras, gigiku berderit saking kesalnya.

"Aku ... Akan segera debut," ucap Hyunsuk.

Aku melirik lembar kertas itu dengan ekspresi tanpa minat, selanjutnya menatap wajah Hyunsuk. Kemarin dia terlihat seperti sosok rapuh yang musti di lindungi.

Namun sekarang, dia seperti anak kecil yang baru saja memenangkan lotre dengan jumlah milyaran dollar. Mungkin karena sudah menemui energinya, Hyunsuk jadi langsung membaik.

Tak luput dari wajah datar aku pun bertanya, "Jadi, masa trainee_mu sudah selesai? Setelah ini kau akan ke YG?"

Hyunsuk menggaruk tengkuknya ragu-ragu. "Bukan YG. Aku akan debut di perusahaan lain." Usai perkataan itu, aku yang duduk langsung berdiri.

"Maksudmu, kau debut di dua Agensi?"

"Aniya ... Aku memutuskan kontrak dengan agensi lamaku, dan sekarang akan debut di perusahaan baru." Hyunsuk tersenyum selebar tiga jari.

My Day || Hyunsuk x Heejin [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang