24. Stupid

302 62 132
                                    

Hii~ im comeback...

Masih ingat latarnya di mana? Kalo lupa bisa cek part 23 bagian awal ya,

Happy Reading!

Voment Cuseyeo^^

.

.

.

.

(FLASHBACK END)

"Bagaimana, sudah ingat?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bagaimana, sudah ingat?"

Heejin tersentak dari lamunan, ia kembali memasang wajah tenang layaknya air dalam danau. 'Tidak, Hyunsuk tak mungkin tahu, bukankah saat itu dia dalam keadaan mabuk?'

"Ternyata kau pandai berpura-pura, ya?" lanjutnya berjalan mengitari Heejin.

"Apa yang kau maksud? Jangan mengarang cerita, kau hanya menyatakan perasaanmu padaku!" suara gadis itu mulai meninggi.

Hyunsuk berhenti di samping Heejin, mengaitkan kedua tangannya ke belakang. "Setidaknya, review sedikit bagaimana rasanya malam itu," bisiknya membuat mata Heejin melotot.

Gadis itu berbalik dan membentak, "Yak!!" namun sedetik kemudian terdiam, ia tak tahu apa yang harus dikatakan selanjutnya. Jantungnya berdebar kencang.

Heejin merubah mimik wajah berusaha keras menarik sudut bibirnya ke atas, memaksakan tersenyum. "Hei, kau tidak dengar? Sepertinya ada guru yang memanggilku," kata Heejin beralasan.

"Aku duluan."

Sungguh, ini adalah niatnya untuk menghindar.

Namun Hyunsuk tak membiarkan semudah itu. Dengan sekali sentak, Hyunsuk menyahut bahu Heejin membawanya berhadapan. "Eit, jangan kabur pintar!"

Rasanya jantung Heejin sudah melorot ke perut saat ini.

"Katakan dulu, kau menikmatinya bukan?"

"Berhenti bicara! Kubilang tak ada yang terjadi malam itu." Kesal, Heejin sungguh kesal.

"Hyunsuk, dengar! aku tak tahu kau habis bermimpi apa tadi malam sampai menanyakan hal semacam ini padaku. Tapi yang jelas, tak ada apa pun yang terjadi. Jangan berkhayal! Atau jangan-jangan kau habis mimpi basah, ya? Dan__ akh!"

Heejin memekik, Hyunsuk menarik lengannya kasar membuat punggung gadis itu terhempas ke salah satu pohon besar yang ada di sana. Hyunsuk mengukungnya. Satu tangannya berada di sisi kepala Heejin, tangan yang lain masih setia masuk saku.

"Kau ingin mati? Minggir bodoh!" Heejin membentak segera mendorong Hyunsuk namun gagal.

Ia berdesis, Hyunsuk sungguh tak mengidahkannya sama sekali. Gadis itu memutuskan untuk pergi dengan mengambil sisi lain, tetapi sialnya kaki Hyunsuk lebih dulu menghalangi jalannya.

My Day || Hyunsuk x Heejin [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang