Aku sungguh benci ke tidak konsistenan pada diriku. Seharusnya aku tidak perlu lari seperti ini dan cukup diam saja di rumah.
Lalu, melupakan fakta Hyunsuk adalah tanggung jawab ibuku? Ahh! Itu sungguh mustahil.
-Gadis yang masih mengenakan seragam sekolah lengkap, berlari sekuat tenanga menuju tempat yang sepi nan gelap. Memang inilah tempat tujuannya, kini ia berkeliaran di hutan sendirian karna mencari si kelompok Changbin yang membawa Hyunsuk kemari.
Mereka pasti akan meninggalkan Hyunsuk di dalam hutan. Sekali lagi, Heejin tidak menghawatirkan cowok sombong itu, melainkan ia menghawatirkan nasib ibunya ketika Hyunsuk tak terjaga dengan baik.
Awan yang berwarna keabu-abuan terlihat di langit. Seolah mengikutinya kemanapun Heejin berlari. Awan hitam mengumpul menjadi satu. Angin pun berembus kencang membuat hawa sekitar semakin dingin.
"Haish, di mana si bodoh itu!" runtuk Heejin. Tak henti-hentinya mengumpat karna kesal.
Tapi kemudian, samar-samar Heejin mendengar suara kegaduhan mendatanginya. Semakin terasa mendekat. Heejin pun memutuskan untuk berhenti, segera mencari tempat persembunyian.
Senyumnya mengembang saat ia melihat pohon besar di depannya, bagus untuk bersembunyi. Ia tidak yakin suara tersebut adalah para preman, tetapi jika benar , Heejin akan habis.
Jadi apa salahnya waspada.
Heejin berusaha mengatur nafasnya agar tak memburu, jantungnya berdetak semakin kencang, ditambah lagi rasa takut seperti ini membuatnya sulit untuk tak panik.
Suara itu semakin mendekat, ia mengintip sedikit untuk mengetahui siapa mereka. Dan sungguh terkejut saat ia melihat Changbin dan kawan-kawannya sedang tertawa sambil bercerita.
Setelah di amati lebih. Heejin sadar mereka tidak bersama Hyunsuk. Di detik itulah Heejin tahu. Dugaannya memang benar. Mereka menyesatkan Choi Hyunsuk.
Sebenarnya Heejin ingin sekali melempar ranting yang sedang ia genggam ke arah Changbin lalu menghajar mereka semua sampai mampus. Namun itu hanya khayalan, jumlah mereka terlalu banyak, terlebih laki-laki semua.
Setelah kelompok itu menghilang tak tampak lagi, Heejin dengan cepat melanjutkan kegiatannya berlari.
Ia dengan telaten menyusuri arah yang tadi sempat di lewati Changbin CS. Semakin dalam Heejin memasuki area hutan, semakin ia bisa mendengar suara-suara aneh para hewan penghuni pohon.
Baiklah, suasana ini membuat bulu kuduk Heejin berdiri.
Rintikan hujan mulai menetes, wajahnya perlahan mengeluarkan peluh keringat. Perut Heejin keroncongan, sebenarnya ia sedari tadi dalam keadaan kelaparan. Benar, karena ia lupa belum makan siang. Sungguh, ini mengganggu.
Sudah berapa kilo meter ia terus berlari namun tak menemukan Hyunsuk. Berteriak akan butuh tenaga yang lebih besar, sedangkan ia sudah mulai lelah. Tapi tak ada pilihan, siapa tahu dengan cara ini Hyunsuk akan mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Day || Hyunsuk x Heejin [SUDAH TERBIT]
FanfictionDua orang yang mewakili cahaya dan kegelapan di masa muda. Berbeda dalam setiap aspek, latar belakang, maupun preferensi semua hal secara umum. Tidak bisa saling memahami membuat keduanya selalu bertengkar. Namun, lambat laun mereka pun sadar, bahwa...