26 : Bro

3.3K 515 96
                                    

Derap langkah terdengar nyaring tatkala seseorang menghentakkan hak sepatu pantofel miliknya yang hanya memiliki tinggi beberapa milimeter itu pada jalan setapak berbahan besi.

June, dengan mata yang terus menoleh ke sekitar takut-takut kalau ada cctv yang belum ia rusak. Ia menyusuri penjara bagian ruang bawan tanah. Penjara khusus yang digunakan ketika seorang narapidana melakukan kesalahan, mereka harus dihukum dengan dikurung ditempat sunyi, gelap, dan berbau karat ini.

"Ah elah lama banget sih lo!" tegur Jaehyun ketika June terus celingukan ke beberapa pintu yang tertutup.

"Lo lihat lapas kosong kosong kosong itu?" tunjuk June dengan wajah seriusnya.

Jaehyun mengikuti arah pandang Jun, kemudian ia tertawa kecil sambil mengusap telapak tangannya ke sembarang tempat karena darahnya yang terus mengalir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun mengikuti arah pandang Jun, kemudian ia tertawa kecil sambil mengusap telapak tangannya ke sembarang tempat karena darahnya yang terus mengalir.

"Nol nol nol," koreksinya.

"Sama aja kan tengahnya kosong,"

Menyandarkan dirinya ke dinding adalah hal yang hanya bisa Jaehyun lakukan sekarang. Ia sudah menyerah jika terus menanggapi lelucon June.

"Dia kayak lo," celetuk June.

Ia menoleh ke arah Jaehyun dan mengangkat sebelah sudut bibirnya, "dia dulunya juga atlet skater yang kena kasus. Dia konsumsi narkoba, lo mau tahu nggak kisahnya? Mungkin gak jauh beda dari lo nanti?" tanya June.

Brak!!!

Suara pintu besi yang dipukul dari dalam mengagetkan June yang bersandar si depannya. "Aishhh, untung jantung gue enggak copot!" seru June pelan.

"Gimana sama penghuni nol nol nol itu?" tanya Jaehyun.

"Dia lihat kekasihnya meninggal di depan matanya sendiri, ceweknya di tabrak truck waktu mereka mau ketemuan. Karena terpukul dia nenangin diri dengan konsumsi narkoba dan perkosa semua cewek yang dia temui karena baginya, semua cewek itu adalah kekasihnya yang meninggal. Dia terus berhalusinasi," cerita June, ia mendekati pintu bertuliskan nol nol nol itu dan mengintip melalui jeruji kecil.

"Shit! Dia lagi coli lihat!" tawa June terbahak-bahak.

Jaehyun menatap June dengan wajah datarnya, "lo mengharapkan gue kayak gitu?" tanyanya.

"Gue khawatir kalau itu yang akan terjadi ke diri lo nanti," jawab June sambil memasukkan tangannya ke saku celana.

Jaehyun membuang mukanya karena kesal.

"Maka sebelum hal buruk itu terjadi, gue tetep saranin lo jadi gigolo. Dan gue nanti pensiun jadi penjual organ, gue bakal promosiin lo sebagai gigolo high class di kasino seberang hotel milik keluarga lo yang udah bangkrut,"

Sebuah lesung terbentuk di pipi Jaehyun,  ia tertawa tanpa suara sembari menendang tulang kering June. "Kepunyaan gue ini sensitif, jadi nggak boleh kena punya jalang," jawabnya.

TAINTED HEART 🎀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang