9 : yours

6.4K 625 94
                                    

17++ yang kurang harap mundur
.
.
.
.
.

Rose tertawa remeh, berusaha melepaskan cengkraman tangan Jaehyun di pergelangan tangannya.

"Lepasin gue!" serunya sambil menatap Jaehyun nyalang. Seakan ingin menghabisi nyawa pria ini hidup-hidup. Sayangnya, peluru di pistolnya habis. Rose selalu mengisi peluru sesuai dengan jumlah orang yang akan ia bunuh.

"Lo memang sampah!"

"Memang, gue akui itu," jawab Rose santai dengan tawa miringnya. "Lo semarah itu gue habisin calon istri lo?" tanya Rose sambil menaikkan sebelah alisnya. "Lagian, dia baru jadi calon lo selama 5 menit, lebih 3 detik. Gak usah lebay," ucap Rose dengan senyum lebar, tangan satunya ia gunakan untuk menepuk-nepuk pipi Jaehyun.

"Jadi lo pembunuh bayaran?" tanya Jaehyun.

"Yeah?" jawab Rose sambil menaikkan bahu.

"Ya atau nggak?" Jaehyun semakin mencengkram pergelangan tangan Rose.

"Gue kerja sama dengan caballeros templarios. Puas?" tanya Rose. "Lo udah tau kan, lepasin gue!" Rose meronta dalam cengkraman Jaehyun. Jaehyun terlalu kuat.

"Gue bisa laporin lo ke polisi, iya kan?" tanya Jaehyun dengan senyum remehnya.

Tapi Rose justru tertawa, "coba aja. Kepala kepolisian ayahnya June!"

Jaehyun meregangkan cengkeraman tangannya pada Rose. Menatap Rose sejenak sebelum akhirnya berjalan keluar.

🥀🥀

Jaehyun bingung harus melangkah kemana, ia berjalan tanpa arah. Entahlah, dirinya terlalu shocked dan bingung.

Akhirnya, kakinya berjalan menuju kedai topokki. Makanan pedas di waktu stres cukup baik.

Setelah menghabiskannya, Jaehyun jadi bingung. Dia harus pergi kemana sekarang?

"Hay, sendirian aja?" gadis molek berisi itu datang mendekati Jaehyun. Jaehyun menghela napas lelah, dia di pinggir jalan bukan di kelab malam. Masih saja ada orang yang mendekatinya.

"Pergi," ucap Jaehyun dingin.

"Anterin saya pulang dong, saya mabuk," ucap gadis itu dengan badan terhuyung ke arah Jaehyun. Gadis itu berdiri nyamn dengan kepala yang bersandar di dada Jaehyun.

"Lo siapa sih? Pergi!" Jaehyun mendorong gadis itu kuat, tapi gadis itu tidak berpindah tempat.



"AkhKkkk!!" gadis itu menahan napasnya ketika sebuah sumpit menancap di leher kirinya, Jaehyun menoleh.

"Lo gila?" tanya Jaehyun.

Rose tersenyum, kemudian mencabut sumpitnya. Ia menjambak rambut gadis itu, lalu mencekiknya, darah mengalir deras dari leher gadis tersebut.

Rose melempar gadis itu ke pinggir jalan, "it's time to run!" Rose menarik tangan Jaehyun ketika gadis itu berteriak meminta pertolongan.

Rose menoleh ke belakang, menatap gadis itu sembari terbahak. Rose membawa Jaehyun pergi jauh dari daerah itu. Jaehyun hanya bisa menurut, ia takut terkena masalah lagi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TAINTED HEART 🎀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang