13 : again

4.5K 529 23
                                    

Lelaki itu mengerang, membungkus kepalanya sendiri menggunakan bantal. Lalu meremasnya kesal dan membuang bantal itu asal. Ia bangkit dari kasurnya, dan langsung keluar.

"UDAH! GUE UDAH BANGUN BISA DIEM NGGAK?" Jaehyun teriak dari depan pintu, menatap gadis yang tengah menyemprotkan air dari selang ke jendelanya.

Gadis yang diteriaki itu tersenyum tipis, kemudian membuang selangnya dan mematikan keran. Gadis itu sudah terlihat rapi dengan pakaiannya. Wajahnya terlihat datar dan melangkahkan kakinya ke setiap anak tangga, hingga sampai di hadapan Jaehyun.

"Ayo sarapan," ucap Rose sambil menepuk pipi kanan Jaehyun, kemudian melenggang masuk ke dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo sarapan," ucap Rose sambil menepuk pipi kanan Jaehyun, kemudian melenggang masuk ke dalam.

Jaehyun menatap punggung yang perlahan menjauh itu. Kemudian menghela napas berat sembari mengacak rambutnya. "Sialan,"

Jaehyun akhirnya mengekori gadis yang tengah berjalan sambil melempar-lempar pistolnya seakan pistol itu bola kasti.

"Ini maksudnya lo nyuruh gue masak?" tanya Jaehyun dengan nada pasrah.

"Yup," jawab gadis itu, kemudian membalikkan tubuhnya dan menatap Jaehyun. Senyum tipis terukir di wajahnya. "Silahkan,"

Jaehyun mendengus, mau tidak mau ia harus mengambil bahan baku di kulkas dan meracik bumbu sendiri. Sedangkan Rose, gadis itu membuka jendela dapur sambil mengarahkan pistol-nya pada sebuah target.

Dor!!

"Wow," Rose terperangah sendiri dengan tembakannya.

"Kenapa lo nembak bangunan itu lagi?" tanya Jaehyun dengan sedikit nada kesal, padahal Jaehyun sudah memohon agar tidak mengusik tempat tinggal temannya.

Jarak kedua bangunan ini sekitar 50 meter, dengan pembatas semak belukar.

"Bukan bangunan jelek itu, tapi kepala temen lo," kekeh Rose sambil mengusap ukiran namanya di pistolnya.

Jaehyun membulatkan matanya, ia langsung menggusur keberadaan Rose dan melihat ke ujung sana. Doyoung tengah memegang dadanya dan badannya terlihat tegang.

"Nyaris sih, soalnya teman lo banyak gerak. Gue jadi gemes," jawab Rose santai.

"Nyawa orang bukan mainan!" seru Jaehyun sambil menatap Rose tajam. Gadis itu tengah mengetukkan ujung pistolnya pada dagu.

"Hidup itu permainan, dan kita pemain. Jadi nyawa orang itu mainan," jawab Rose sambil terbahak, dia memainkan rambutnya sambil bersiul. Dan memilih duduk tenang di meja makan dengan tangan yang tidak bisa berhenti bergerak untuk merasakan ukiran namanya.

Rose beralih, memperhatikan punggung Jaehyun yang berkutat pada masakan. Lalu ia membingkai punggung itu dengan jemarinya sambil memicingkan mata.

"Stop ngelihatin gue,"

"Gak, gue cuma membayangkan," Rose menatap Jaehyun yang mendekat ke arahnya dengan dua buah sup rumput laut.

"Membayangkan apa?" tanya Jaehyun.

TAINTED HEART 🎀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang