Krystal melangkahkan kakinya cepat, bau obat-obatan mulai menusuk indra penciumannya. Jalannya begitu tergesa-gesa hingga menabraki orang-orang yang berlalu lalang di lorong rumah sakit.
"Dimana pasien luka tembak?" tanyanya pada resepsionis.
"Pasien atas nama siapa?" tanya resepsionis di sana.
"Jung Jaehyun!" ucap Krystal dengan gelisah.
"Pasien masih ditangani," seseorang menggusur keberadaan Krsytal.
"Pasien luka tembak selamat kan?" tanya wanita tua itu.
"Pasien atas nama siapa?"
"Hwang Minhyun,"
"Untuk pasien bernama Hwang Minhyun, meninggal di meja operasi pukul 11 malam, 20 November 2020. Jika anda keluarga pasien, bisa menemuinya di ruang mayat,"
Krystal merinding mendengarkannya. "Ada dua korban tembak? Roseanne, awas lo!" desisnya dengan mata merahnya.
Krystal mengusap air matanya yang tidak terasa jatuh, ia memilih menunggu di dekat ruangan ICU sambil merenung.
🥀🥀
"Nev, gimana kalau peluru itu menembus alat vitalnya!" seru June dengan baju lusuh dan cemongnya.
"Gue gak tahu!" bentak Rose sambil mengusap wajahnya kasar. Napasnya terengah, ia mendudukkan dirinya pada gang gelap nan sempit itu.
"Lo babak belur, kita harus ketemu sama Dr.Mingyu," June ikut mendudukkan dirinya. Mereka berdua terlalu jauh berlari
Rose membuang senapan anginnya yang semakin lama semakin berat itu. "Gue gak mau. Ada job yang harus kita jalanin, June,".
"Lo gila?! Lo udah babak belur dan lo masih mentingin uang?" teriak June.
Tadi, setelah menembakkan pelurunya ke arah Hwang Minhyun - orang yang akan menikam Jaehyun. Tiba-tiba datang peluru dari arah lain mengenai Jaehyun. Rose tidak tahu keadaan pria itu sekarang.
Rose menolak membunuh Jaehyun dari kliennya kemarin, bahkan Rose membunuh kliennya sendiri hingga menimbulkan dendam. Adiknya mengira kalau Rose adalah suruhan Jaehyun, padahal Rose hanya ingin membunuh Kakaknya.
Adik klien itu menyuruh pembunuh bayaran untuk mengawasi gerak-gerik Jaehyun. Untuk itu Rose sengaja mengajak Jaehyun ke tempat ramai, karena tempat ramai lebih baik daripada di tempat sunyi.
Rose mengetahui sebagian rencana adik klien yang ia bunuh itu kecuali meletakkan snipper di atap, di sisi yang berlawanan dari Rose.
Karena itu, Rose yang sadar segera berlari menghampiri orang itu dan mereka bertarung habis-habisan.
June yang baru menyadari adanya musuh langsung menghajar satu orang lainnya yang bertubuh lebih besar darinya.
"Jadi, dimana target kita yang lain?" tanya Rose, mengabaikan peringatan yang June berikan.
"Daerah dekat tempat kerja kakak lo, Myeongdong," jawab June.
Rose menghela napas berat sambil meringis karena luka lebam disekujur tubuhnya, "biar gue aja," gadis itu berusaha bangkit.
"Apa maksud lo!" tanya June.
"Gue mau naik taxi ke sana," jawabnya. June yang masih bertanya-tanya membiarkan Rose pergi. Ia tidak mengerti maksud gadis itu, kenapa dia menumpang taxi yang bisa saja meninggalkan jejak.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAINTED HEART 🎀
Fanfiction#baca kalau mau 🔞Nsfw area Not just about sex meh Mantan figure skater kelahiran 1997 yang harus menyembunyikan diri karena pembunuhan. Start : 2 September 2020 End : 15 Januari 2021 🍑🌹