22

386 41 50
                                    

Happy Reading!


Sakit hati memang boleh, setiap orang pasti pernah merasakannya. Sakit hati muncul karena rasa kecewa kita pada seseorang, atau pada suatu hal yang tidak terjadi seperti apa yang kita inginkan.

Dan ada banyak cara masing masing orang, dalam merespon rasa sakit hati itu. Ada yang akan galau berhari hari, berminggu minggu, atau bahkan bertahun tahun. Saking tenggelamnya orang itu dalam rasa sakit itu, sampai terkadang orang itu akan sulit menjalani hidupnya dan jauh sekali dari kata Damai.

Tapi ada juga, orang orang yang menghadapi sakit hati nya dengan ikhlas. Mereka menjadi itu sebagai pembelajaran, kalau sejatinya sakit hati itu manusiawi. Yang tidak masuk akal adalah ketika kita masih suka tenggelam dalam kesedihan dan sakit hati itu. Mereka akan mencari hal hal yang bisa membuat mereka, melupakan sakit hati itu. Kalian pikir gampang? Tidak! Bahkan sangat sulit untuk menyembuhkan sakit hati itu. Semua kembali ke pribadi masing masing, mau sembuh dari sakit hati itu, atau justru menyakiti diri sendiri dan terus membiarkan sakit hati memenuhi kehidupan kita.

Begitu juga yang dirasakan Fanya, sakit hati karena putus cinta. Masa remaja, memang memberi kita banyak pembelajaran. Sakit hati tidak bisa kita hindari saat kita menginjak Remaja. Sakit yang kita rasakan bukan sakit fisik, karena jatuh dari pohon, terbentur batu, atau karena kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, tidak! Tidak seperti waktu kita masih kecil. Sakit hati yang kita rasakan, membuat kita tau dan belajar kalau hidup tak selau tentang senang senang saja. Tapi ada saat dimana kita merasakan sakit hati. Apa lagi berhubungan dengan urusan cinta.

Kalian pikir Fanya tidak sakit hati? Fanya merasakan sakit yang sama ketika, seorang cewek diputusin oleh pacarnya. Tapi karena Fanya tidak mau berlarut larut dalam kesedihan, ia memilih untuk bersenang senang dengan teman temannya. Selain menghibur, dia juga sudah lama tidak balapan dan melakukan hal hal ekstrem, yang sering ia lakukan.

23.00 Wita

Jam dimana para cewek cewek sudah tidur, tidak dengan Fanya. Dia dan teman temannya akan ikut balapan. Dan untuk sekarang ia sudah sangat siap. Dia menggapai jaket jeans, yang tergantung dipintu kamar. Saat selesai memakai  sepatu...

"Sial! Mana kunci motor di meja tv lagi" umpat Fanya jengkel.

Dengan mengendap-endap Fanya turun dari kamarnya, ingin sekali ia lewat balkon kamar. Tapi kunci motornya tersimpan dimeja televisi, otomatis ia harus lewat pintu depan. Saat sudah mengapai kunci motor.....

"Ehemmmm"

Suara deheman dan sentakan dipundak Fanya mengagetkannya. Dalam hati ia merutuki kebodohannya sendiri, karena menyimpan kunci motor diruang televisi. Kenapa Fanya tidak menyimpannya dikamar saja?sungguh keteledoran yang tidak boleh dibuat lagi.

"Lo mau kemana Fan? "Tanya Angki pada Fanya. Dalam hati Fanya sangat lega karena yang memergokinya adalah Bangke bukan Bunda.

"Ehm...gue mau... mau beli ice cream digang depan emang kenapa?"Balas Fanya mengusahakan agar ia tidak terlihat sedang berbohong.

"Kok gue nggak yakin?"Goda Angki ketika melihat wajah gugup Fanya.

"Benar ya! Lo juga ngapain jam segini belum tidur? Bang Marsel aja udah tidur" Ucap Fanya mengalihkan pembicaraan.

"Terus lo. Ngapain jajan es crim malam-malam? jangan-jangan lo mau balapan motor ya kan, beli ice cream aja ngapain pake lengkap gini, jeans sama sepatu boot lagi.  Ngaku aja lo, gue aduhin bunda ah" Seloroh Angki membuat Fanya ingin mencabut bulu tangan cowok itu tanpa ampun.

"Lo ya Bang! kalo ngomong tuh suka buat emosi tau nggak?! Lo mau lapor? Silahkan! "

"Beneran gue laporin Bunda nih? Ntar nggak bisa ngajak backy lagi buat bareng kesekolah dong "

FANYA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang