12

602 104 26
                                    

XII ipa5

Fanya sudah menggeruntu tidak jelas selama hampir 15 menit. perihal Leona masih menceritakan kenangan awal ia bertemu dengan Marsel. Fanya sebenarnya tidak masalah,hanya saja kelopak matanya sudah sangat berat karena ia baru tidur jam 6 pagi tadi. semalam Fanya mabar Free Fire bersama Maya,Marsya,Jaen dan Zelena Sampai pagi. ia rela datang lebih awal tepatnya dijam 07.00, agar bisa tidur dikelas. tapi, sayang ia harus membatalkan niatnya itu karena harus mendengarkan si Leon yang terus bercerita tidak henti-hentinya.Jika tidak diacam,Fanya mah ogah.

"Kalo lo nggak dengerin gue,ntar gue nggak bakal kasih contekan pas ulangan Fisika" ancaman dari Leona,membuat Fanya mati-matian menahan kantuknya. segala jenis umpatan ia selipkan dalam lubuk hatinya karena ia harus mendapatkan contekan fisika, kalo tidak nilai fisikanya tidak akan tuntas jika ia harus mengerjakan soal fisika sendiri.

"terus lo masih ingat nggak, pas ka Marsel bilang...."

"Woi, kingkong datang....! "Teriak Afka si ketua kelas, langsung menutup pintu kelas dengan sangat keras. ketika melihat ibu Sukma datang dari kooridor kelas XII ipa1. semua murid kelas XII ipa5 langsung duduk ditempat masing-masing.mereka mulai berakting seolah-olah mereka sedang belajar. XII ipa 5 memang begitu,mereka bisa berakting didepan siapa saja dengan sangat keren sehingga, orang akan percaya dengan apa yang mereka katakan dan apa yang mereka buat. mereka menjuluki ibu sukma dengan sebutan kingkong, kalian pasti sudah tau alasannya.Kingkong badannya besar, tapi aneh kakinya pendek
Itulah devinisi ibu Sukma didepan anak murid didikannya.XII ipa5 memang tidak ada aklaknya

Tapi ibu Sukma dengan senang hati,mengajukan diri kepada kepala sekolah untuk menjadi wali kelas XIIipa5 selama 3 tahun. karena menurut ibu Sukma, anak-anak walinya ini memang terkesan nakal. tapi jangan salah, dua murid alias Jaen Pandalla dan Leona Alexander, sudah mengikuti cerdas-cermat mendampingi Ghio Alexand Ginting, ditingkat nasional dan menjadi juara 1.bukankah itu hebat?!

***

Ibu sukma mengetuk pintu kelas dengan sangat kasar.

"Cih,bentar ibu kalo pintunya kelepas gimana?!" ucap Afka sewot. ketua kelas itu akhirnya berjalan gontai untuk membukakan pintu untuk
Ibu Sukma.

Dan betapa terkejutnya ketika melihat seorang gadis yang tadi pagi menjadi topik pembicaraan,sedang berdiri dbelakang ibu Sukma.

"Jangan-jangan anak ini bakal sekelas sama gue?"

"Wah! terima kasih Tuhan karena mengizinkan Afka ini, sekelas dengan banyak bidadari."ucapan Afka memang benar,laki-laki yang masuk dikelas XII ipa5 adalah suatu anugerah. bagaimana tidak? kamu akan selalu dimanjakan dengan pemandangan yang sangat indah. perempuan yang tergolong bad tapi cantiknya...Uh....Afka tidak dapat menjelaskannya dengan kata-kata. mulai dari Fanya, Maya, Marsya, Jaen, Zelena, Leona, Fero, Amelia dan masih banyak lagi bidadari cantik dikelas ini.

"beruntung banget ya,lo Ka
bisa sekelas sama bidadari,gila!bukan satu doang anjing tapi banyak"Ucap Jorgi berdecak kagum.Buaya mah biasa!

"Jika salah satu dari mereka adalah jodoh hamba maka dekatkanlah,tapi jika tidak jodohkanlah Ya Tuhan."batin Afka,bahkan ia sampai terkikik memikirkan itu. Afka tidak sadar kalau ia masih berdiri didepan pintu, sehingga menghalangi ibu Sukma dan gadis itu untuk masuk.

"ngapain kamu masih berdiri disitu Afka..!,saya tidak bisa masuk!"teriak ibu Sukma sambil menjewer telinga Afka dan langsung di sambut teriakan dengan tidak kalah keras juga.

"Ais..! ,ibu sakit tau. lepasin nggak !"ucap Afka pada ibu sukma yang langsung dihadiahi tatapan melotot. akhirnya ibu Sukma melepaskan jeweran dari telinga Afka dan langsung menyuruh gadis itu untuk masuk. gadis itu sedari tadi hanya memikirkan konsekuensi apa yang akan mereka terima di sekolah baru ini.

Kalau boleh jujur, ia  sangat gugup dan takut

"Bagaimana kalau dia tidak bisa mengontrol dirinya? bagaimana kalo ia dikatain aneh? bagaimana kalo ia di sangka orang gila? Yah ampun dia sangat cemas. tapi ya sudahlah, apapun kosekuensinya ia harus menerimanya.

Fanya masa bodoh.karena Afka masih mencari masalah dengan ibu Sukma maka peluangnya untuk tidur makin besar. keadaan kelas yang sudah sangat riuh, tapi bukan penghalang untuk ia tidur.Kedatangan  murid baru yang masih berdiri didepan pintu kelas mereka,membuat para buaya yang berada dikelas ini mulai bersiul-siul dan sudah ready stock gombal.Sedangkan Fanya?ia sudah tertidur diatas meja dengan tas yang dijadikan bantalan.

"Ya,baik Ini murid baru yang akan masuk kelas kalian,silahkan perkenalkan nama kamu"ucap ibu Sukma pada gadis itu.

"hallo semua. perkenalan nama saya Ifanca Vanlita Praskha, pindahkan dari SMA Edensor, salam kenal"ucap gadis itu memperkenalkan diri.

"hai Ifanca..... " seru sekelas kompak kecuali Fanya yang asik tidur.

Fanya,kenapa kamu tidur dikelas?

Tanya ibu sukma berdiri di depan fanya yang masih memejamkan mata.
Bahkansekarang suara dengurannya terdengar jelas.

"Fanya!"Teriak ibu Sukma tepat pada telinga Fanya.

"Anjing,lo mau cari ribut sama gue hah!"Hardik Fanya karena merasa gendang telinganya ingin pecah. gadis didepannya meneguk salivanya kasar, seakan ada sebuah biji kom yang dia telan. ia menunduk dalam, dia masih gugup, cemas dan takut, sekarang ditambah lagi dengan harus melihat sesosok yang selama ini ia hindari. Kenapa bisa begini? dia tidak mau selalu berhubungan dengan Fanya.

"APA!kamu berani sama saya hah?"Balas ibu Sukma dengan tidak santai.

1 detik

2 detik

3 detik

Fanya membeku ketika melihat kearah papan tulis. Dia tidak menghiraukan ibu sukma karna dia harus memberi pelajaran pada satu makluk yang ada didepan sana.dengan langkah santai ia maju mendekat pada  siswi tadi sambil terkekeh sinis

"Siap bermain-main sayang?"Ucap Fanya menyirgai.

Kegugupan dari gadis didepan sudah sangat jelas memberikan Fanya satu fakta kalau dia adalah orang yang selama ini Fanya cari cari.

"apa kabar Manis? lama tak jumpa. Masih ingat Anya nggak?" pertanyaan itu dilontarkan Fanya dengan nada ketus. satu kata yang mewakili perasaan Fanya Kecewa! . gadis itu tampak diam dan tidak sanggup berkata kata, seisi kelas hanya seolah sendang menonton sebuah film layar lebar. Ibu Sukma bahkan tidak berbicara apa apa. Kelihatan sekali kilatan dan sorot mata Fanya yang tiba tiba berubah ketika melihat gadis tadi.

"A...-anya" Lirih Ifanca, gadis baru yang terlihat seperti ingin menangis. Fanya mendekat pada gadis itu, ia menunduk mensejajarkan wajahnya pada Ifanca lalu membisikan kata.

"Ma.. -maaf " suara Ifanca bergetar membuat Fanya terkekeh. gadis ini masih saja takut dengannya. ia menghiraukan kegugupan Ifanca, biarkan gadis itu merasa cemas dan takut, untuk sekarang Fanya masih marah padanya. tidak tau rindu yang sudah Fanya tampung berton ton beratnya?,hanya untuk menghubungi Ifanca dari medsos saja tidak bisa.

"gimana, Cowok cowok di sekolah ini cakep cakep kan?"ujar Fanya merapikan tatahan rambut panjang Ifanca. Sedangkan pemilik rambut itu sudah menangis sejadi jadi lalu merenguk badan tinggi, ia memeluk dan menangis sejadi jadi.

"rindu"lirihnya disela sela tangisan nya.

.

.

.

Tbc

Vote and comment, please!

Tha 🐾

FANYA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang