Happy Reading!
"Fangke cepetan! Gue udah lumutan disini nih"Teriak Angki kesal. Dia sudah menunggu Fanya dari sore dan sekarang sudah 1 jam. Angki menunggu Fanya untuk pergi ke pesta ulang tahun sahabatnya tapi Fanya dia masih asik menonton Spongebob dikamar. Dan tanpa mempedulikan Angki yang sedang duduk menunggunya diruang tamu.
"Fanya. Bang Ki udah sejam nunggu kamu nih! Keluar sekarang atau Bunda yang masuk kesana?!" Teriak bunda Fanya agar anaknya bisa keluar dari kamar. Kasian keponakannya sudah ganteng begini, masa Fanya belum juga siap.
"Sebentar bunda. Dikit lagi spongebob nya habis. Bangke sabar dikit napa kebelet pesta sih"Teriak Fanya balik dia kesal karena acara nontonnya diganggu.
"Ampun bunda nih rumah kek dihutan aja. Satu teriak satu, mana suaranya kek toa lagi pusing tau"Ucap Angki pada tantenya yang satu ini. Memang ia memanggil tantenya dengan sebutan Bunda, karena memang diharuskan sama bunda Fanya.
"Kamu ngatain bunda Ki?! "
"Eh nggak gitu maksudnya bunda, Yaudah Angki panggil Fanya diatas ya" Balas Angki langsung bergegas naik ke lantai dua, untuk memanggil Fanya sendiri. Dan kalau Fanya tidak mau siap sekarang, akan Angki ambil kembali boneka yang ia kasih kemarin.
"Fangke kalo lo belum siap, gue ambil balik boneka spongebobnya!"
"Eh Bangke ini mau siap kok"
Fanya langsung lari menuju kamar mandi dan tidak sampe 5 menit dia sudah keluar dan bersiap untuk menganti pakaian.
"Anjir mata gue ternodai Fanya "Ucap Angki menutup kedua matanya dengan tangan.
"Ih lebay lo bang! Gue pake handuk kali"Ucap Fanya santai sedangkan Angki hanya memutar bola mata malas sepupunya memang benar-benar sudah gila.
"Yaudah gue tunggu diruang tamu ya"
"Eh tunggu dulu bang lo pilihin gue baju dulu. kemarin bunda udah beli gaun tapi semuanya terlalu feminim jadi lo pilihin ya"
"Yaudah mana gaun nya? Biar gue pilihin "
Fanya membuka lemari dan mengeluarkan 4 gaun dengan model yang berbeda.
Gaun pertama berwarna merah marron tanpa lengan, dan sedikit pendek sekitar 4 senti diatas lutut
"Yang ini bagus nih Fan. Cocok kan lo putih jadi serasi gitu"Ucap Angki memberi saran.
"Ih nggak mau! Terlalu pendek bang mana nggak ada lengan lagi"
"Yaudah yang ini aja"Angki beralih pada gaun yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANYA(END)
HumorHujan turun membasahi keduanya. Alam seolah merasakan pedihnya kisah Fanya dan Garra, dua insan yang mungkin ditakdirkan untuk tidak bersama namun mereka memaksakan kehendak.