Happy reading!
Sekarang Fanya dan sebagian besar anggota geng Black Rainbow ,sudah duduk dikantin.
"Eh lo pada mau makan apa biar gue sama Vanly yang pesenin." Ucap Maya ketika mereka sedang asik membahas mabar Ff semalam. Sekalian mengosipkan Dera yang lagi patah hati perihal Monyet kesayangannya dijual mamanya, itu membuat cewek itu galau habis habisan. Dia marah pada mamanya. sehingga Dia dari kemarin menginap di bescamp.
"Tumben" ucap Jaen yg sedari tadi hanya menyimak.
"Palingan mau cari mangsa
tuh. lihat Dion anak ipa 2 lagi mesan makan jadi ngerti aja trus kenapa Dia ajak Vanly karena tuh lihat Faldi lagi beli air. Biar sih Evanly sekalian genit genit sama ketos itu" jelas Zelena panjang lebar yg memang sudah mengerti akan sifat fuckgirl Maya."Nah itu tau!"
"Emang kapan lo tobat sih May?"tanya Catrin heran dengan Maya. karena Maya sudah 3 tahun jadi fuckgirl. "Emang nggak capek nyakitin anak orang apa?"
"Lo tanya kapan gue tobat,Cat?Ya sampe NANON DATANG DAN NIKAHIN GUE! SUMPAH GUE BAKAL BERHENTI NAKAL" Ucap Maya berapi api, ia seperti sedang membaca sebuah pidato penuh semangat. Karena ulah nya membuat beberapa orang yang sedang makan tersedak kaget, Marsya langsung menarik karet yang ada ditangannya, ia lalu mengarahkan pada bibir Maya. cewek itu berteriak histeris karena bibirnya nan seksi itu jadi bengkak karena karet tangan itu.
"Bangsat... nih bocil cari mati nih" Umpat Maya lalu manjitak jidat lebar Marsya lima kali membuat cewek itu langsung menangis.
"Hiks jahat... " Tangisan itu makin terdengar cukup keras. Para penjaga kantin saja sudah memandang ke arah mereka dengan wajah seolah sedang bertanya apa yang terjadi dengan Marsya.
"Udah diam.. Cup, cup... " Ujar Vanly memeluk cewek itu, menepuk bahu bayi kecil mereka dan berujar menenangkan Marsya.
"Makanya jangan nakal, Cil . Bisa bisa jidat lo di buat jadi lapangan Sitarda sama sih, Maya" nasihat Weli.
"lima menit lagi otw bescamp " Ujar Fanya memakan sun bubuk yang tadi ia pesan di Gojek andalannya, Bang Maklon si Calon guru bahasa inggris itu.
"Fan nggak kecepatan tuh, bentar lagi yaelah. Bescamp nya nggak bakal hilang juga, kalo nggak disamperin" Terlihat gelagat aneh ditunjukkan oleh Maya dan beberapa anak Black Rainbow.
"Emang kenapa kalo kecepatan? Kan biar cepat selesai " Sanggah Fanya balik bertanya. Mati sudah! Maya dan anak anak bakal dijadiin Samsak masal oleh Fanya kalo begini. Maya cepat cepat merebut handponenya yang ada ditangan Savory, lalu mengetik dengan cepat.
Ting
Handpone mereka berbunyi dengan kompak, diwatu bersamaan.kecuali Fanya, Marsya dan Ifanca.Mereka saling pandang beberapa detik dan ketika melirik kearah Maya, cewek itu memberi kode agar mereka segera mengecek handpone mereka.
"Quera nyalain data cepat! " Desak Maya, membuat Fanya, Marsya dan Nani mengerutkan kening heran.
"Pada kenapa sih?" Tanya Marsya yang tangisannya sudah mulai reda.
"Nggak.Gue lagi bahas pernikahan gue sama Nanon" jawab Maya asal. Mereka terlihat fokus pada handpone masing masing.
"May, tapi lo benaran nggak mau tobat?" tanya Ifanca yang sedari tadi diam.
Maya masih sibuk mengetik tapi selang beberapa detik, ia mulai berujar. "Dulu gue pernah jadi kayak kejora, berusaha tegar mengahadapi laki-laki yang nggak bisa dengarin ceweknya sendiri. gue juga pernah jadi Jihan memperjuangkan laki-laki yang jelas-jelas nolak gue, dan bahkan bikin malu gue didepan umum. gue juga pernah jadi Gladys yg dengan mudanya membuka hati buat laki-laki, yang jelas-jelas nggak mencintai Tuhan gue. 3 Tahun terakhir ini gue baru sadar kalo gue bukan Kejora, Jihan atau bahkan Gladys! gue MAYA !MAYA MARSYELLA. perempuan Yang bakal buat semua laki-laki baper dengan gombalan sama rayuan gue, terus gue sakitin mereka ketika mereka sudah cinta sama gue,bagus nggak motto gue?"Ucap Maya panjang lebar dan diiringi kekehan diakhir kalimat Membuat mereka geleng geleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANYA(END)
HumorHujan turun membasahi keduanya. Alam seolah merasakan pedihnya kisah Fanya dan Garra, dua insan yang mungkin ditakdirkan untuk tidak bersama namun mereka memaksakan kehendak.