Happy Reading!
"Hay Pak,makin bugar aja nih. Udah ikut Gym yang Fanya bilang?"basa basi Fanya pada Pak Anus satpam disekolahnya itu.ya nama Satpam mereka memang Anus, Aprianus Pratani.
"telat lagi Non?semalam gadang karena apa?ngegame?balapan?atau drakor?"Seolah olah mengerti akan basa basi Fanya, Pak Anus malah balik bertanya sambil membuka pintu gerbang untuk Fanya.
"biasalah Pak!Mabar sama Gagan sampe jam 04 subuh,sekalian Morgan langsung sholat subuh"Beber Fanya pada Pak Anus,yang ditanggapi hanya geleng kepala pada lawan bicaranya.
"Ampun Non, jangan keseringan gadang atuh,mata Non kayak kelelawar tau"Canda Pak Anus membuat Fanya ikut tertawa.
"Fanya Dilierty Abraham!udah terlambat masih ngobrol lagi,sini lari keliling lapangan sekarang!"Menganggu sekali orang itu, Fanya baru mulai bercerita dengan Pak Anus,mereka belum masuk dalam sesi dimana Pak Anus akan menceritakan kejadian mistis yang sering menimpah orang tua ini. Fanya bukannya percaya pada hal hal seperti itu, tapi mau ditentang juga nggak bisa karena memang mereka memang ada. Cerita yang akan Pak Anus ceritakan mengenai sumur tua dibelakang rumahnya yang katanya akan mengeluarkan jerita seperti orang minta tolong dari dalam sumur itu. Fanya memang selalu tertarik pada hal hal diluar nalar. Ia bersama teman temannya pernah main ke ghost house dan herannya semua teman Fanya gemetar saat mereka berhasil keluar dari rumah hantu itu, bahkan Maya si mulut besar itu kehilangan suaranya selama 3 hari karena berteriak terlalu banyak saat dirumah hantu itu. Sedangkan Fanya, Ia biasa biasa saja.
"Yaelah pak, masih pagi jangan marah marah mulu deh. Udah keriput tambah keriput lagi Pak."Sewot Fanya membuat Pak Mar langsung menjewer telinga Fanya dan menyeret Fanya menuju lapangan basket untuk menerima hukuman bersama anak anak lain.
"jangan bacot deh Fan! Mending lari keliling lapangan terus masuk kelas!"Ucap Pak Mar dengan nada sewot menirukan nada bicara Fanya yang tadi.sedangkan Fanya hanya misu misu.
Saat diseret oleh Pak Mar tanpa sedikit rasa kemanusiaan akhirnya Fanya berdiri di pinggir lapangan.pemandangan pertama yang Fanya liat adalah segerombolan siswa-siswi yang sedang lari berjejer mengelilingi lapangan.kedua bola matanya bertemu dengan cowok itu, tapi saat menyajikan senyum termanis Fanya, cowok itu sudah memutuskan kontak mata dengan Fanya, Ia seolah olah tidak mau dilihat oleh Fanya sama sekali. Itu membuat hati Fanya sedikit tersentil atas perlakuan cowok itu padanya.
"Jangan benggong Fanya, sekarang lari"Pak Mar menyadarkan Fanya dari lamunan.
"Iya pak santai aja nggak usah ngegas"
"ngeng.... " tiba tiba Pak Mar menirukan suara motor ketika digas membuat Fanya tertawa ngakak.
"Pak udah cocok jadi motor"Kekeh Fanya lalu lari meninggalkan Pak Mar yang menampilkan wajah marah tapi ingin tertawa.
***
"Weh, telat juga hm?"tiba tiba seseorang menampeleng kepala belakang Fanya membuat Cewek itu berdecak kesal."Anjir udah kagetin, mukul orang lagi!"Umpat Fanya emosi.
"melamun mulu sih,Btw semalam gue sama Zelena balapan mobil tau nggak.gila! Skill nya Zelena Gomos emang nggak bisa diremehin njirr, gue sama dia menang 5 juta Fan! "Seloroh Cewek itu, padahal Fanya tidak mengajaknya berbicara atau sekedar bertanya tapi, memang mulut cewek itu yang tidak bisa diam.
"siapa?"Tanya Fanya
"gue sama Zelena"
"siapa yang nanya?!"Sarkas Fanya lalu berlari mendahului Maya itu,menghindari acara gelut saat masih pagi.
"Fanyet..Fanyet.. Fanya Monyet! "Teriak Maya lalu kembali mengejar Fanya.
"buru gue tinggal dua putaran aja udah selesai"Fanya memelankan lari agar mengimbangi Maya.
"gue masih lima anjir,mana gue haus banget.Eh Mars! "omel Maya dengan muka ditekuk,tapi ketika cewek itu memalingkan pandangannya Ia melihat salah satu pacarnya sedang berjalan di koridor dan meminum Es cendol membuat Maya meneriaki cowoknya itu,biasalah!
"Eh May, telat juga?bukannya semalam kamu tidur lebih awal?" tanya cowok itu saat sudah berada tepat didepan Maya. Ternyata gadisnya juga telat,padahal semalam Maya mematikan telepon dengan alasan sudah ngantuk padahal itu baru jam 09. tapi kenapa cewek ini masih telat juga?
"siniin cendolnya dulu"Maya langsung merebut cendol ditangan Mars lalu meminumnya sampai tandas. Mars melotot karena Maya meminum cendol itu tanpa membalikan sedotan itu, sehingga secara tidak langsung bibir keduanya bertemu. Memikirkan itu saja membuat kedua pipi Mars merona. Fanya yang melihat itu hanya bisa dibuat cenggo. bisa bisanya cowok itu baper dengan spesies alligator alias kaka beradik dari buaya seperti Maya yang memiliki cowok lebih dari sepuluh orang setiap angkatan. Bahkan tidak tanggung tanggung cowok itu merona hanya karena perlakukan Maya barusan. Baperan sumpah! Fanya baru tau kalo Mars sebaperan ini.
"Iya nih tadi kejebak macet terus ban mobil Zelena pecah jadi lama pas cari bengkel buat nambal."Alibi Maya membuat Mars mengerutkan kening.
"terus Zelena nya dimana?bukannya dia juga harus dihukum?" mati sudah!Maya tidak tau harus menjawab apa.
"Tadi dia mau dihukum tapi Ibu Sukma langsung manggil dia, katanya Zelena mau ikut lomba memanah jadi dia nggak jadi dihukum deh"Jelas Fanya membuat Maya bernapas lega, ternyata Fanya bisa diandalkan juga. Sedangkan Mars hanya ber-oh ria.
"Yaudah masuk kelas gih, jangan tidur pas Ibu Denti ngajar nanti dia absenin kamu dijam pelajarannya diam diam. Aku masuk kelas ya, bye"Ucap Mars lalu mengacak rambut Maya membuat hati Fanya ngilu.
'Kenapa bukan gue sih?!semudah itu lo lupain gue ngus?'sudah pasti itu hanya jeritan Fanya didalam hati, Ia tidak mungkin berbicara seperti tadi mana Mars adalah pacar Maya sekarang.
"Iya nanti pas istirahat kamu nggak usah jemput aku, tunggu dikantin aja.di meja biasa ya"Balas Maya lalu tersenyum pada Mars membuat cowok itu makin berbunga bunga. Sedangkan Fanya, Ia ingin menampar muka Maya yang dibuat sok imut itu.
"Iya" jawab Mars lalu berlalu meninggalkan mereka berdua tanpa melirik pada Fanya sedikit pun.
'apa salah gue Ngus?kenapa lo mau jauhin gue? Kenapa lo bersikap seolah-olah kita emang nggak pernah kenal padahal dulu kita bahkan nggak bisa pisah kecuali pas malam aja?' Fanya kembali bergelut dengan pemikirannya sendiri, mencoba mencari tau apa mungkin Ia sudah membuat suatu kesalahan besar sehingga Mars menjauhinya?apa Fanya membuat Mars sakit hati?setahu Fanya itu tidak pernah terjadi.
"Fan Awas"
Bruk
Bokong indah nan bahenol Fanya menyentuh lapangan itu dengan sangat keras membuat pemiliknya menjerit karena sakit.
"Lo punya mata kan?Eh Anjir turunin gue! "baru saja mau memaki maki orang yang menabraknya, tubuh Fanya sudah digotong seperti karung goni berisi beras membuat Fanya kembali menjerit.
"Diam, UKS, istirahat!"Tiga kata keluar dari cowok itu membuat Fanya kaget. Ternyata yang mengotongnya adalah Garra.
"turuni gue!"
"Nggak! "
"Turunin! "
"Diam atau gue banting?!"ancaman itu membuat Fanya langsung bungkam.sedangkan cowok itu tersenyum sekilas lalu berbelok disamping ruang kelas XIIipa1 menuju UKS.
"Fucking Shit!"Seorang cewek mengumpat saat melihat adegan romantis didepan nya membuat api cemburu dalam hati nya seolah terbakar besar.
"Lo coba masuk dalam kehidupan Garra? Lo bakal tau akibatnya bith!"gumamnya lalu kembali berjalan menuju toilet.
.
.
.
Tbc
Vote and comment, please !Tha 🐾
KAMU SEDANG MEMBACA
FANYA(END)
HumorHujan turun membasahi keduanya. Alam seolah merasakan pedihnya kisah Fanya dan Garra, dua insan yang mungkin ditakdirkan untuk tidak bersama namun mereka memaksakan kehendak.