Happy Reading!
"sini gue yang olesin"Tawar Garra karena Fanya terlihat kesulitan mengoles salap pada pinggul belakang.
"nggak makasih!lo udah cukup buat gue kena sial jadi lo pergi aja"Tolak Fanya tanpa nada bersahabat sedikit pun.
"Serah"Garra langsung keluar dari UKS membuat Fanya lega.
"Eh Susu, lihat tas gue nggak?" Pandangan Fanya jatuh pada seorang cewek petugas PMR yang baru keluar dari toilet. kalo nggak salah namanya Susu, atau apa lah seingat Fanya itu nama cewek itu.
"Susi,Fan!Udah hampir 1 tahun gue sama lo satu Exschool bareng, lo belum tau nama gue.dahlah" Protes Cewek yang ternyata bernama Susi,dasar Fanya sesuka hati sekali mengganti nama orang.
"sama aja,yaelah.nama lo nggak gaul sih"
"Terserah.Eh lo jaga UKS sebentar ya, gue panggil Rain buat gantian jaga sama gue." Ucap Susi minta tolong pada Fanya.
"Tunggu dulu Si, lo lihat tas gue kagak?"
"nggak. tadi pas lo digotong sama Garra, lo nggak lagi pake tas"Jawab Susi.
"Anjir tas gue dimana nih?"
"mana saya tau,saya kan duyung" seloroh Susi membuat Fanya kesal.
"Lama lama gue kawinin lo sama sepupu laknat gue nih, biar lo jadi Mermaid, sepupu gue jadi Merman." sarkas Fanya membuat Susi tertawa,tapi Ia tetap berjalan keluar ke arah pintu untuk keluar.
Saat sudah keluar,tiba tiba pintu UKS kembali terbuka, ternyata Susi yang membuka.
"Fan Btw abang lo cakep nggak?kalo cogan mah, kawinin aja gue sama dia. gue rela kok"lontar Susi dengan wajah konyol membuat Fanya ingin menambok muka pencinta cogan itu.
"Maimunah, kalo soal cogan gercep!"
"percayalah Fanya, takdir selalu membawa dan menemukan gue sama yang namanya cogan. Sejauh apapun rintangannya bakal gue arungi asal dapatin Cogan.kalo hatinya masih beku, setindaknya line sama nomor Wa aja yang gue dapat nggak masalah" Asumsi serta jalan pemikiran yang sangat rasional.
"Sekate kate lo aja Si" Balas Fanya lalu kembali fokus keluar jendela yang apabila dilihat bisa menangkap lapangan basket seutuhnya. Fanya melihat Morgan alias Gagan kesayangan Fanya disana.cowok itu masih dihukum oleh Pak Mar tapi bukannya berlari,Morgan malah terlihat sedang berbincang bincang dengan Pak Mar. Fanya terkekeh melihat itu,pasti cowok itu sengaja mengajak Pak Mar bercerita soal pertandingan liverpool sabtu kemarin.
"Fan, Lo kok manggain gue sih?!gue ngomong sama lo tau. Lo malah membelakangi gue" Teriak Susi membuat Fanya terkejut bukan main. Fanya pikir cewek itu sudah keluar.
"Apa lagi sih, lo lama lama buat gue serangan jantung tau nggak?!"
"Lo aja yang nggak peka, njrr. Masa lo nggak ngerti pribahasa gue tadi!gue minta Id line atau nggak nomor Wa abang lo,Fan"pungkas Susi memasang wajah sok sedih.
"Anjir, gercep lo nggak bisa diraguin lagi!"
"Yaudah mana?"
Fanya merogoh ponsel dalam saku rok dan menberi Id line beserta nomor Wa Angki atau sering Fanya panggil dengan sebutan 'Bangke' yang merupakan singkatan dari Abang Ki. Tapi buka Fanya kalo nggak mengubah nama orang.
"Makasih banyak Fan!kalo gue udah dapat cogan lebih dari 20 nanti gue giba giba deh ke lo" tutur Susi membuat Fanya memutar bola mata malas.
"nggak butuh cogan! Gagan udah cukup!" Tolak Fanya dengan nada tegas.
"bigini nih kili oring bicin" ucap Susi menyenye.'biasalah bahasa I'
"mending lo panggil Reinkarnasi buat tukaran sama lo Si, gue malah makin sakit kalo lo yang jaga"Usir Fanya membuat Susi menghentak hentak kaki lalu keluar dari UKS.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANYA(END)
HumorHujan turun membasahi keduanya. Alam seolah merasakan pedihnya kisah Fanya dan Garra, dua insan yang mungkin ditakdirkan untuk tidak bersama namun mereka memaksakan kehendak.