Fanya Dilierty Abraham lagi main basket , guys :v
.
.
.
Happy Reading!"Fanya lempar bolanya yang benar"
"Fanya oper ke Marsya"
"Fanya drible bolanya jangan kelamaan, nanti direbut"
"Fanya rebut bola, jangan diam di tempat "
"lembarnya kurang tinggi Fan, nanti meleset."
Itulah beberapa teriakan pelatih basket cewek ketika melihat Fanya tidak cukup baik menunjukan taktik dan cara bermain seperti biasanya. Sepertinya ada sesuatu yang menganjal membuat Ia kehilangan konsentrasi saat bermain. Itu membuat Hayafa, kaka pelatih mereka terus mengkritik Fanya karena pemain terbaik untuk kali ini kurang produktif dalam bermain.
"okey skip dulu, buat cewek ambil posisi di pinggir lapangan untuk istirahat, yang cowok silahkan ambil posisi seperti biasa kalian latihan" seru Hayafa ketika melihat permainan semakin tidak beraturan karena Fanya tidak mau bekerja sama dengan timnya, sehingga teman temannya sudah kesal dan terus menyalahkan Fanya, sedangkan Fanya terus minta maaf.
Para siswa cowok langsung mengambil bagian ke dalam lapangan dengan satu tim terdiri dari 5 orang dan sisanya cadangan.
"Fan, lo kenapa? dari tadi lo nggak konsentrasi sama sekali. apa yang buat pikiran lo terganggu? kasih tau barangkali gue sama yang lain, bisa bantu" Tanya Jaen saat mereka berempat sedang duduk di pinggir lapangan untuk istirahat.
"iya Fan pas lo kembali dari toilet, lo jadi kelihatan aneh tau, nggak?" timpal Maya ikut berbicara.
"atau tadi lo tabrakan sama hantu toilet ,makanya lo jadi aneh gini"timpal Marsya lalu meneguk air mineral yang ada disampingnya.Ia tidak sadar sedang ditatap tajam oleh Jaen, Fanya dan Maya. bahkan Maya juga langsung menampeleng kepala belakang Marsya, sehingga cewek itu langsung menyembur air dari mulut dan terbatuk batuk sampai wajahnya itu memerah. Mereka bertiga jadi panik, Fanya langsung menepuk punggung Marsya beberapa kali sampai akhirnya batuk Marsya berhenti.
"sial! lo mau buat gue mati keselek air May, lo tuh makluk paling suka buat gue menderita tau, setelah bocil ular di rumah gue" umpat Marsya dengan wajah memerah. bocil ular yang Ia maksud adalah adik perempuannya yang masih berumur 5 tahun.
"sorry Sya, gue refleks. lo sih masih sempat bercanda pas lagi serius" Tutur Maya.
"gue nggak lagi bercanda setan, kata oma gue gitu. kalo seseorang kembali dari toilet terus jadi aneh gitu, bisa jadi Ia kerasukan setan, tapi setan pendiam makanya orang itu bakal pendiam tapi lakuin hal hal aneh gitu" Beber Marsya menceritakan pada mereka dengan mendramatis sedangkan mereka hanya mengangguk dengan malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANYA(END)
HumorHujan turun membasahi keduanya. Alam seolah merasakan pedihnya kisah Fanya dan Garra, dua insan yang mungkin ditakdirkan untuk tidak bersama namun mereka memaksakan kehendak.