Camelion menutup wajahnya, ia malu bukan main. Semalam ia tidur satu ranjang bersama Zac, lelaki yang baru ia kenal satu bulan. Biasanya, tiap ia melakukan kesalahan, Camelion langsung menelfon Olivia ataupun Dave. Tapi sepertinya, sang mantan adalah pilihan yang tepat untuk saat ini.
"Hazz, lo dimana?" Tanya Camelion.
"Pacar gue baru pulang, kenapa?" Tanya Harry balik.
Camelion berdecak."Gue mau cerita."
"Cerita apaan? Tumben lo. Oiya, olivia mati sih ya."
"Kurang ajar lo. Gue mau cerita soal Zac," Ujar Camelion.
Harry tersenyum tipis."Kenapa? Lo kawiin sama dia? Gaheran."
"Ih! Gak gitu! Gue tidur satu ranjang doang ama dia,"Balas Camelion."Gue takut Chris tau."
"Yaelah santai sih, gak ngapa-ngapain juga, kan?" Tanya Harry balik.
"Nggak, gue takut Chris tau trus kecewa ama gue. Gue malu aja, gue udah gak hubungan sama dia sebulan karena tiap malem gue nangis terus belum jenguk Olive sama Dave,"Jawab Camelion.
Harry terkekeh."Astaga, dua suami istri ini. Yaudah gapapa, nanti gua jamin ke Zac biar dia gak cerita ke Chris. Ya walaupun lo gila, sih, cuman gitu doang. Alay lo."
"Gue gak mau kehilangan Cevans."
"Tenaaang yah udah, gue mau nemenin pacar gue dulu. Bye Cam."
"Bye."
Camelion berdecak. Semoga saja Harry menjaga perkataannya.
****
Chris memijat pelipisnya frustasi. Ia mulai menenggak air putih kemasan yang ia bawa dari market. Ia sudah kembali ke New York walau ia belum berkabar pada Camelion. Rasa bersalah masih ada pada dirinya.Drdttt..
From ; Zac
Saya di depan ruangan anda, tuan evans.Zac pun masuk kedalam ruangan Chris yang bisa dibilang sangat besar. Zac langsung melemparkan beberapa lembar foto keatas meja kerja Chris.
"You did a great job, Evans."
Zac mulai menuangkan liquore kedalam gelas yang tersedia. Ia menenggaknya cepat, senyum sumringah ada pada wajahnya. Chris menatap Zac tak percaya dengan apa yang ia bawa.
"Gue gak perduli mau berapa cewek yang lo pake, Chris. Tapi lo udah nyakitin Camelion,"Ujar Zac."I guarantee you 100% Camelion bakal langsung menceraikan lo di tempat kalau dia tau guru matematikanya selingkuh dari dia."
"L-lo nemuin ini darimana?"
"Lo tau Chris? Posisi lo adalah posisi terbaik yang gue mau. Bahkan banyak cowok yang berharap untuk ada diposisi lo. Tapi lo malah menyia-nyiakan Camelion. Lo tolol apa bego?" Tanya Zac.
"Lo suka sama istri gue?" Tanya Chris.
"Ya, ketika dia butuh lo, lo malah pergi main sama cewek lain. Lo cowok apa sih, Chris? Lo setidaknya hargain aja keinginan Camelion untuk healing, dia abis sakit karena kehilangan dua sahabat terbaiknya, dan dia dibandingin terus sama ibu lo. Bukannya lo bantu dia bangkit, lo malah main sama jalang. Lo gila,"Jawab Zac. "Dia gak deserve lo sama sekali."
"Lo dapet foto ini darimana, gue bisa tuntut lo—"
"Tuntut? Lo beruntung banget itu hotel gue. Gue gak perduli untuk kehilangan partnership sama lo. Gue lagian cuman jadi klien lo karena pengen deketin Camelion,"Potong Zac. "Sekarang bahagiain Camelion, kalo gue liat Camelion sampe malem-malem kehujanan, ke kuburan sendiri karena lo larang-larang terus, padahal nyatanya lo jajan diluar, jangan harap gue bakalan diem."
Chris menatap meja kerjanya nanar."Gue harus apa biar bisa sama Camelion?"
"Yang jelas lo harus buktiin ke gue kalo lo emang deserve Camelion. Kalo nggak? Yaa.. gue bisa aja ambil Camelion dari tangan lo. Gue ada bukti CCTV, foto, audio. Gue punya semua,"Tawa Zac pecah."Mangkannya, cari tempat selingkuh jangan di hotel gue. See ya, Chris."
Chris mematung di tempat sambil merobek foto penuh sin itu.
***
Chris menatap Camelion yang tengah duduk di sampingnya. Chris terus menatapnya tanpa henti, walau Camelion tidak meyadarinya—oh, dia menyadari rupanya."Ngapain ngeliatin gue?"Tanya Camelion dingin.
"Kamu baik-baik aja,kan? Ke rumah mamah?"Tanya Chris balik.
"Ya."
Sesampainya di rumah Lisa Evans, Camelion pun turun dari mobil. Suasana rumah hening, tidak seperti biasanya.
"Pada kemana?" Tanya Camelion.
"Paling lagi pada ngurus Eds di belakang jadi sepi."
Chris merangkul Camelion menuju kedalam rumah, Chris terus mengingat kejadian dua hari lalu. Sepertinya Camelion belum tau perihal dirinya yang berselingkuh dengan Scarlett walau hanya semalam. Ternyata Zac masih bisa dipercaya.
"Mom." Chris memeluk tubuh sang ibu erat, lalu beralih pada Eds untuk mencium keningnya.
"Eds baru aja tidur,"Ujar Lisa."Camelion, liat deh. Lucu kan Eds."
Camelion memegang jidat Eds perlahan, ia menelan ludahnya. Anak itu mirip sekali dengan Olivia dan Dave, rambutnya rambut Dave.
"Kapan mau nyusul? Kata Chris lagi program, ya?" Lisa mencolek pipi Camelion, membuat Camelion hanya dapat tersenyum tipis. "Mom masakin makanan yang mom masak biar cepet dapet momongan. Tauge. Hehe. Yuk masuk kedalam, papa sama scott dan emma udah nunggu di dalam."
Sepanjang makan siang, Camelion hanya disajikan tauge dengan saus teriyaki beserta nasi hainan. Sepertinya Lisa sangat menginginkan cucu dari Camelion dan Chris.
Camelion menelan ludahnya. Apakah salah kalau dia terus menolak untuk memberikan Chris momongan?
*
"Cam, aku minta maaf soal aku yang bohong ke mom, ak—"
Camelion langsung mencium bibir Chris dalam, membuat Chris agak melotot."Thank you, my favorite."
Chris tersipu."My favorite? Panggilan saya baru? Pake bahasa lain dong, biar keren."
"Kamu kan panggil aku amore, aku panggil kamu apa dong, Cevs?"Tanya Camelion."Hm.. Schat aja gimana?"
Chris menautkan alisnya."Schat? Apaan tuh?"
"Dari bahasa belanda, artinya duit. Kamu kan ladang duit aku hahahaha." Tawa Camelion pecah, membuat Chris mencium pipinya cepat, sontak pipi Camelion memerah.
Chris merogoh kantung celananya, sebuah kotak kecil terpampang disana. "Ta-daa! Earring baru untuk istriku yang cantiknya melebihi Cleopatra."
"Apaansih, beda zaman, Cevs."
Chris pun memasangkan anting emas dua puluh karat itu di telingan Camelion. Chris tersenyum, setidaknya ini bisa mengobati rasa bersalahnya dari Camelion.
"Oh ya, Cam. Aku punya satu kabar baik untuk kamu,"Ujar Chris."Aku ngebolehin kamu kerja sebagai lawyer seperti cita-cuta kamu."
"Haah? Apa? Kamu serius?!" Camelion menatap Chris dengan mata berbinar.
"I'm serious 100%, Camelion. Udah ya, mending sekarang kamu istirahat karena besok kamu boleh kerja,"Balas Chris.
"Hmmm.. malem ini aku kasih kamu jatah, tenang aja." Camelion tersenyum."Maaf ya aku healing lama banget." Kedua tangan Chris membalas pelukan sang istri erat.
"Gapapa Cam, aku yang minta maaf karena baru bisa wujudin impian kamu sekarang," Balas Chris. Camelion melepaskan pelukannya.
"Ngomong-ngomong, aku bakalan kerja dimana, Chris?" Tanya Camelion.
"Efron's company."
Camelion menautkan alisnya. Efron's company? Chris serius?
To be continue
GUYS LAGI SEMANGAAT BANGETTT GUYS JADI AKU UPDATES LAGI. YUKLAH DIBACA, DIVOTES SAMA COMMENT. GA GAMPANG LOH GUYS KERJAINNYA KARENA PAKE HATI. WKWKWK LOVE YOU ALL. ❤️❤️
-|eora
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Evans
FanfictionCerita tentang kehidupan selanjutnya antara Camelion dan guru matematikanya, Chrstopher Robert Evans. [Sequel to Mr. Evans] Copyright 2023 All right reserved By -Haizlee11