Prolog

944 62 13
                                    

Chris menatap punggung Camelion dari kejauhan. Rambutnya yang coklat pekat tergerai bebas. Tangan istrinya itu tampak berkutik di meja dapur. Chris sudah hafal apa yang tengah istrinya lakukan; meminum obat kontrasepsi.

"Cam, mau sampai kapan?" Tanya Chris, menggantung.

Camelion yang baru saja menelan obat kontrasepsi itu pun memutar tubuhnya seratus delapan puluh derajat kearah suaminya. "Apa?"

"Menunda kehamilan."

Camelion tersenyum tipis, ia berjalan menuju ruang tengah tempat Chris duduk. Ia pun mendaratkan bokongnya tepat disebelah suaminya. Dielusnya otot kekar milik Chris sambil tersenyum penuh arti.

"Kamu tau kan janji pernikahan kita apa?" Tanya Camelion. "Aku gak mau hamil, aku cuman mau seru-seruan aja."

Chris bungkam. Ia menunduk, menatap jemarinya. Terpapampang jelas cincin pernikahan mereka di jari manisnya. Sudah tiga tahun mereka menikah dan Camelion masih menolak untuk memberikan momongan pada Chris. Sudah beribu rayuan yang Chris lontarkan, namun Camelion tetaplah Camelion, ia tetap pada pendiriannya.

Chris pun membelai rambut istrinya sambil mengecupi wajah Camelion. Sampai pada bibir ranum itu, Chris pun memulai permainan kasarnya.

TBC

*HI! IT'S ME LEOR!!

Gue gabakalan nge expose adegan itunya kok, ini baru part pertama moso iya langsung gitu gitu hihihi.

Btw thank uuu untuk semua support kalian yang masi pengen cerita ini dilanjutkan!

Vote + comments kalian sangaatlah berarti karna itu bener-bener menjadi penentu kelanjutan dari cerita ini.

Leor kira cukup, see uu!

-Leor

Mrs. EvansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang