(57.) Di balik semua kejadian.

4.5K 789 352
                                    

"Happy Birthday sayang," bisik seseorang itu membuat Chaca tersentak.

Seketika semua lampu menyala. Di iringi sorakan orang-orang.

"HAPPY BIRTHDAY CHACA!"

----

Chaca terkejut bukan main, gadis itu diam membeku di tempat. Air mata yang semula turun kini mendadak berhenti.

Tubuh nya lemas, entah karena kecapean menangis dan berontak atau terlalu kaget dengan suasana ini.

Tempat yang tadinya sangat gelap, kini telah berubah menjadi sangat terang dan indah.

Lampu-lampu mulai menyala, dan menampakkan keindahannya. Tempat ini sudah di dekorasi dengan sangat indah.

Dedaunan yang di rangkai menjadi hiasan indah. Balon-balon yang di tata rapih. Banyak bunga dan asesoris lainnya yang di pajang di tempat ini.

Dan satu lagi tempat yang sangat indah.

Di depan sana, ada sebuah dekorasi khusus untuk gadis yang sedang ulang tahun itu.

Tulisan "Happy Birthday Chaca" menggantung indah di sana di sertai balon-balon yang unik. Ada yang berbentuk love, polkadot, dan kepala kartun.

Di sana juga tersedia meja yang ukurannya sedang dan di atasnya terdapat tiga buah kue ulang tahun sekaligus.

Kue paling tengah, itulah kue yang paling besar. Dengan tiga tingkat dan hiasan kue yang indah. Dan dua kue di sisinya hanya kue pelengkap.

Di atas kue juga ada angka "16" yang berarti ulang tahun gadis itu yang ke enam belas tahun.

Chaca masih shock di tempat. Gadis itu masih diam tak berkutik, namun kecupan di pipi nya membuatnya kembali tersadar dan sontak menengok ke arah pelaku.

Daffa tersenyum lalu melepas pelukannya, dia membalikkan tubuh Chaca membuat mereka berhadapan.

Pria itu memegang kedua tangan Chaca yang dingin.

"Cha," panggil Daffa sambil menatap dalam mata gadis itu.

Belum sempat Daffa berbicara kembali, namun gadis itu sudah mengeluarkan air matanya kembali.

"D-dapah ... apa ini? apa maksudnya?" ujar Chaca lirih.

Daffa menghela nafas berat lalu menghembuskannya.

"Cha, sebelum nya, gue minta maaf kalo cara gue ngasih kejutan ke lo malah jadi serem kayak gini," ujarnya di akhiri kekehan.

"Maaf, Cha. Gue emang nggak bisa romantis, gue bingung mau pake cara gimana. Jadi ... gue cuma mau nyoba yang antimainstream," ucapnya dengan cengiran.

Tangan pria itu terulur lalu mengusap air mata yang turun membasahi pipi gadis itu.

"Jangan nangis. Gue bener-bener minta maaf kalo udah kelewatan," ucap Daffa jadi merasa tak enak hati.

Apakah kejutannya terlalu sadis?

Gadis itu menggeleng dengan air mata yang mengalir deras, lalu tanpa ba bi bu, Chaca langsung memeluk pria itu dan menangis terisak di dada bidang pria itu.

Daffa langsung balas memeluk Chaca. Pria itu mencium pucuk kepala Chaca dengan tangan yang mengelus punggung gadis itu.

"Dapah jahat! D-dapah udah bikin Chaca t-takut," ucapnya terisak dan terbata.

"Maaf kalo cara gue keterlaluan. Lo nggak suka, ya? Yaudah, mending kita pulang aja, lo istirahat aja di rumah," ucap Daffa cepat lalu melepas pelukannya.

Sincerity Love [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang