(61.) Ekhem!

3.6K 643 241
                                    

Mereka terkejut dan langsung menengok ke sumber suara. Terlihat seorang pria dengan seragam yang di keluarkan itu tengah berlari ke arah mereka.

"A-alpin," lirih gadis itu sambil tersenyum lega.

Alvin langsung jongkok di depan Chaca dengan muka panik. "Astagaa ... lo kenapa, Cha?! Kenapa bisa gini?" ujar Alvi panik.

Gadis itu sesegukan lalu menatap Angel dkk, Alvin pun ikut melihat Angel dkk.

Mata pria itu berubah tajam. Rahangnya mengeras dengan tangan mengepal.

Alvin berdiri dan menghampiri mereka.

Mauren dan Ara menelan ludah gugup saat di tatap setajam itu oleh Alvin. Tapi tidak dengan Angel, gadis itu hanya bersedekap santai.

"Jadi kalian yang lakuin ini semua?" desis Alvin.

"Kalo iya kenapa?" tantang Angel.

"Pengecut. Mainnya keroyokan," ujar Alvin tajam membuat emosi Angel tersulut.

"Lo nggak usah ikut campur!" ucap Angel dengan tajam.

"Terserah gue dong! Apa hak lo ngatur hidup gue?" ujar Alvin menatap tajam gadis itu.

Angel menggeram tertahan. Tangannya melayang ke atas ingin menampar pria itu, tapi tangannya dengan cepat di tahan oleh Alvin.

"Apa? mau nampar?" ejek Alvin.

Nafas Angel memburu. "Lepas!" ujarnya sambil berusaha melepas tangannya yang ditahan Alvin.

"Gue nggak tau siapa lo. Tapi liat kelakuan lo kaya gini buat gue jijik."

"Gue nggak peduli!"

"Lo itu cewek, tapi kelakuan kayak binatang. Dimana letak hati lo? Oh, gue tau ... lo, 'kan nggak punya hati," ejek Alvin tersenyum miring.

Angel menahan emosinya dikatakan seperti itu oleh orang yang tak di kenal.

"Lo. gak . usah. i. kut. cam. pur!" desis gadis itu dengan tajam. "Ini urusan gue sama dia!" sentaknya marah.

"Urusan dia urusan gue juga!" balas Alvin sewot.

Nafas Angel memburu. Dia berusaha berontak tapi cekalan Alvin sangatlah kuat.

"Sekarang, gue nggak ada waktu buat ngurusin lo. Tapi setelah gue urusin si Chaca. Gue bakal cari lo dan kasih lo pelajaran!" ancam Alvin sambil menghempaskan tangan Angel.

Angel berdesis. "Emang lo siapa nya dia, sampe ngebela segitunya? Oh gue tau. Lo pasti selingkuhannya, 'kan? atau simpenan ranjang? Ups," ejek Angel.

Alvin yang mendengar itu menggeram marah. Pria itu menarik tangan Angel membuat jarak mereka semakin dekat.

Angel tersentak kemudian menatap tajam pria itu yang di balas tatapan tajam juga.

"Dia bukan siapa-siapa gue. Tapi se enggaknya, dia nggak murahan kayak lo!" desis Alvin.

Angel melotot tak terima. "Kurang ajar!"

Alvin kembali menahan tangan gadis itu saat Angel ingin menampar Alvin.

"Ada urusan yang lebih penting dari lo. Tapi inget, urusan kita belum selesai!" ujar Alvin lalu menghempas tangan Angel.

Pria itu berbalik badan dan menghampiri Chaca yang masih menangis tapi tidak sehisteris tadi.

"Cha, tenang ya. Ada gue," ujar Alvin dengan lembut.

Chaca menatap pria itu sambil meneteskan air mata.

"Ayo bangun. Kita harus pergi dari orang-orang jahanam itu," sindir Alvi membuat mereka gondok.

"Sialan lo!" seru Angel tak terima.

Sincerity Love [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang