(62.) Kelemahan Daffa.

4.4K 718 205
                                    

"Ekhem!"

Kedua insan itu langsung menatap pintu UKS dan terkejut. Chaca langsung melepas pegangan tangannya pada Alvin. Dan Alvin langsung berdiri.

"Eh, Daf," sapa Alvin sambil tersenyum.

Daffa menatap datar pria itu lalu memasuki ruangan itu dengan tangan yang menenteng kresek hitam.

"Dapah." Chaca menyapa sambil tersenyum manis tapi hanya dibalas tatapan datar pria itu.

Chaca mengernyit heran saat mendapat tatapan seperti itu.

Daffa kenapa?

"Ngapain lo disini?" tanya Daffa datar dengan mata yang menatap Alvin.

Alvin terkekeh. "Santai, Bos. Jangan salah paham. Gue cuma lagi nemenin cewek lo, nggak lebih," ucapnya tenang.

Daffa mengangguk-angguk malas. "Yaudah, sekarang lo boleh pergi."

"Loh, kok Alpin di usir?" tanya Chaca.

Daffa menatap gadis itu. "Kenapa? Lo mau di temenin sama dia?" katanya dengan datar.

"Bukan gitu. Maksud Chaca---"

"Eitss ... Udah Cha. Kan udah ada Daffa nih, jadi gue pergi dulu ya. Lagian gue mau nyalin pelajaran yang ketinggalan," ujar Alvin mencari aman.

Chaca mengangguk paham. "Makasih ya, Alpin," ujarnya tersenyum manis.

"Sama-sama, cantik," ucap Alvin dengan terkekeh setelah itu langsung kabur saat melihat Daffa yang langsung melotot padanya.

"AMPUUN KANJENG!" seru Alvin sambil berlari menjauh.

Daffa menghembuskan nafas kasar lalu menaruh kresek itu di nakas.

"Dapah," panggil Chaca saat melihat raut tak bersahabat pria itu.

"Apa?"

Chaca meneguk salivanya. "Dapah kenapa? Kok mukanya di tekuk gitu?"

Daffa mendengus lalu tanpa menjawab. Pria itu menyodorkan makanan yang ia bawa ke mulut Chaca.

"Mangap!" titahnya.

Chaca menggeleng. "Chaca udah kenyang. Tadi makan bubur."

Dafa terdiam. "Di kasih Alvin?"

Chaca mengangguk pelan. Gadis itu meraih tangan Daffa dan nenggenggamnya. "Dapah marah ya sama Chaca?" tanyanya mengerjap.

"Dapah marah karena Chaca di kasih bubur sama Alpin? Yaudah sini, Chaca makan juga dari Dapah," ujarnya sambil meraih Wadah yang di pegang pria itu.

Daffa menjauhkan wadahnya. "Kalo udah kenyang jangan di paksa," ujarnya.

"Enggak kok. Chaca masih laper. Siniin!"

"Nggak usah di paksa. Tadi katanya udah kenyang. Lo mau sakit perut karena kekenyangan?"

Chaca menghentikan aksi meraih tangan Daffa nya. Ia menatap pria itu dengan puppy eyes nya.

Sincerity Love [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang