(66.) Pulang bareng Arga?

3.7K 708 252
                                    

Masih adakah yang nunggu cerita ini?

Setelah sekian abad ga up akhirnya hari ini bisa Up wkwk.

*****

Chaca menghampiri Daffa yang sedang duduk selonjoran bersama teman-temannya di pinggir lapangan.

"Dapah," panggilnya.

Daffa mendongak lalu tersenyum. Pria itu menarik tangan Chaca agar gadis itu duduk di sampingnya dan Chaca pun menurut.

"Kenapa?" tanya Daffa.

Chaca tersenyum sambil memperlihatkan apa yang di bawa nya.

Di tangan gadis itu ada sebuah handuk kecil dan minuman dingin membuat Daffa tersenyum senang.

"Dapah pasti capek dan haus. Makannya Chaca kesini bawain Dapah minum sama ini," ujarnya sambil menyodorkan barang yang di bawanya.

Daffa tersenyum lalu menerima minuman dingin yang di bawa gadis itu. Pria itu membuka tutupnya lalu menegaknya.

"Woy, Cha! minum buat kita nya mana? masa bawanya cuma satu?" tanya Udin yang duduk tak jauh dari mereka.

Ya, kelas Daffa memang baru selesai olahraga dan kebetulan setelah OR adalah jam istirahat.

"Iya nih. Si Chaca mentang-mentang ada pacarnya. Jadi yang di kasih cuma Daffa doang," ucap Daniel.

"Makannya punya pacar biar ada yang ngasih minuman!" sembur Algi pada Daniel.

"Pacar mah banyak. Cuman gue gak mau ngerepotin mereka," ucap Daniel sombong.

"Picirimi binyik nyenyenye," cibir Udin.

"Paan si lo, Din. Iri? bilang bos!" ujar Daniel.

"Pal pale pal pale palpalepal palepale." Udin bernyanyi sambil berjoget asal.

"Njir, si Udin kena syndrom tiktod," ucap Jordan sambil bergidik melihat Udin.

"Bukan temen gue," ucap Daffa ngeri melihat tingkah Udin.

Chaca hanya tertawa menanggapi. Daffa yang melihat Chaca tertawa jadi tersenyum. Lalu matanya mengarah pada handuk kecil di tangan gadis itu.

"Cha," panggilnya.

Chaca menengok menatap Daffa. "Iya?"

"Itu handuknya," ujarnya sambil melirik ke handuk kecil di tangan Chaca. Seolah memberi kode.

Chaca menengok ke tanganya. "Oh iya. Ini," ujarnya sambil menyodorkan handuknya ke arah Daffa.

Daffa mengernyit. "Kok di kasih ke gue?"

Chaca mengerjap. "Terus? kan ini emang buat Dapah."

"Ya, elapin lah," ujarnya.

Chaca mengerjap. "Maksud Dapah, Chaca yang ngelapin keringat Dapah?"

Daffa mengangguk. "Kenapa? jijik?"

Chaca menggeleng cepat. "Enggak! bukan gitu."

"Yaudah. Elapin."

Gadis itu mengangguk lalu mulai mengelap keringat yang mengalir di kening lalu melewati pelipis pria itu.

Daffa menatap dalam gadis di depannya. Ada perasaan senang mendapat perhatian dari kekasihnya. Ia pun tersenyum kecil.

"Uhuk! uhuk! gue keselek sendal jepit anjir!" ucap Daniel sambil pura-pura batuk sembari memegang lehernya.

"Aduuhh ... hareudang pisan euy. Aing teh jomblo bisa naon?" ujar Algi sambil mengipas-ngipasi wajahnya dengan tangan.

Sincerity Love [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang