(51.) Berduaan di Kamar.

8.9K 1K 277
                                    

VOTE AYOOKK!!

SIDERS MUNCULLAH KALIAN!

ASTAGFIRULLAH KAN CUMA KLIK BINTANG DOANG, MASA KAGA BISA:(

JANGAN LUPA KOMEN JUGA YAK!^^

___________________

JEDEEERRRR

"AAAAAAA!!!"

Suara gledek di tambah mati lampu membuat Chaca refleks berteriak.

Gadis itu langsung memeluk Daffa dengan erat. Tubuhnya bergetar ketakutan. Jantungnya berdebar dengan kencang.

Daffa pun ikut terlonjak kaget. Pria itu menahan nafas sebentar kemudian menghembuskannya kasar.

Pria itu balas memeluk Chaca. "Ssttt," bisiknya sambil mengelus punggung gadis itu.

Chaca mencengkram kuat kaos bagian depan Daffa. Ia memejamkam matanya takut.

"Chaca takuutt ... Dapah," lirihnya.

Daffa terus mengelus punggung gadis itu untuk menenangkan.

Namun, seketika ia teringat dengan kejadian sebelum ini.

Anjir, tadi gua abis ngapain ya?

Pria itu mengerjap. Baru sadar kalau dirinya hampir kebablasan.

Sial. Untung ada gledek. Kalau enggak. Udah di jamin besok Chaca gak bisa jalan.

Daffa memejamkan matanya menyesal.

Apa yang baru dilakukannya? Ia hampir saja ingin berbuat hal yang tak senonoh.

Yaaa ... walaupun Daffa akui tadi juga harusnya tidak di lakukan.

Tapi ... nyicip sedikit gak papa kan? Hahaha.

"Tenang, Cha. Gak usah takut. Ada gue," ujarnya lembut.

Tidak ada jawaban. Hanya terdengar isakan kecil yang membuat Daffa terkejut.

"Heh, lo kenapa? lo nangis?" tanya Daffa panik sambil melepas pelukan mereka.

Pria itu menangkup wajah Chaca dengan wajah panik.

Tangan Chaca masih setia melingkar di perut pria itu. Namun wajahnya sudah merah dengan air mata yang mengalir.

"C-Chaca ... takut gelap dan gledek, hiks ...." Gadis itu masih memejamkan matanya dengan air mata yang terus keluar.

Eh lupa, kan lagi mati lampu ya hehe.

Karena mati lampu dan hari sudah mulai magrib. Cahaya sudah hilang di ganti dengan remang-remang. Jadi Daffa tidak bisa melihat wajah Chaca dengan jelas.

"Bentar, bentar." Daffa merogoh saku celananya dan mengambil ponsel nya, kemudian menyalakan senter di hp.

Ia taruh Hp itu di meja.

"Nah, sekarang agak terang. Lo nggak usah takut."

Gadis itu tak menjawab. Ia malah kembali ke pelukan sang pacar sembari menangis sesegukan.

Sincerity Love [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang