Happy reading💚
^_^
Di waktu malam puncak pentas seni, Tepat pukul setengah delapan malam, Millo sudah sampai, dan memarkirkan Mobil nya di halaman Rumah Mentari.
Dengan Kemeja hitam yang di padukan dengan celana Chino berwarna cokelat susu, Millo tampak berkali-kali lipat lebih Tampan dari biasa nya. Belum lagi rambut nya yang di atur dengan gaya undercut, serta jam Mahal milik nya yang terletak sempurna di pergelangan tangan, Millo tampak mendekati sempurna.
Papa Zillo benar-benar Memberikan uang jajan terbaik untuk Anak-anak nya, Sampai Millo bisa bergaya elegan tapi mahal seperti ini.
Mentari💚
|| sebentar yaNotifikasi dari Mentari menciptakan senyum di bibir Millo.
Ia pun bersiul sembari berkaca di dalam mobil. Begitu melihat Mentari berjalan dekat ke arah nya, Millo pun langsung duduk tegap.
Berharap Millo membuka kan pintu mobil? Haha, Millo tidak seromantis itu Teman-teman.
"Hai," Sapa Mentari dengan senyum manis nya.
Gadis itu terlihat sangat manis dengan dress sifon berwarna Baby blue, Bermotif bunga Daisy. Tangan nya menggandeng tas kecil berwarna biru hitam.
"Hai," Sapa Millo balik.
Millo pun Menjalankan mobil nya dengan tenang. Keadaan sangat hening, tanpa berbincang.
Berharap Millo memuji? Millo belum semanis itu. Entah gengsi nya yang besar, atau memang Mentari belum semenarik itu di mata Millo. Pikir Mentari.
"Boleh hidupkan, musik?" Tanya Mentari yang tak tahan dengan kecanggungan ini.
Millo hanya mengangguk sebagai jawaban.
Mentari pun memencet tombol khusus menghidupkan musik. Gadis itu, kembali duduk tenang setelah menemukan musik yang cocok.
Pelukku untuk pelikmu-Fiersa Besari
Bibir Mentari bergumam kecil mengikuti lagu nya, Dan hal itu tak luput dari penglihatan Millo. Senyum tipis tercetak samar di bibir kaku Millo.
"Manis," Puji Millo dalam hati.
Saat memasuki area Sekolah, Banyak Gadis yang sudah menyambut Millo dengan panggilan memuja. Mereka tidak tahu bahwa ada Pacar Lelaki ini di dalam. Bahkan, Jika tahu Mereka tetap tidak peduli. Mentari akan di anggap sebutir debu yang dekat dengan Millo. Haha, Miris sekali berhubungan dengan Lelaki nyaris sempurna seperti Millo.
Gadis-gadis itu sangat memuja, dan menyukai Millo. Hingga hanya dengan mendengar suara motor, atau mobil nya saja, Mereka sudah tahu itu Millo.
Sementara Millo tidak peduli dengan Gadis-gadis itu, Ia hanya memperhatikan raut wajah Mentari yang mulai berubah. Terlihat jelas Gadis itu sedang kesal, Bahkan yang tadinya Dia sangat menikmati lagu nya, Tanpa ragu mematikan musik itu.
Mobil Millo sudah terparkir sempurna di lahan parkir. Mentari langsung turun tanpa mengucapkan sepatah kata, karena kedua sahabat nya sudah menunggu.
Mentari menelan Saliva nya sendiri, Pemimpin dari pasukan penggemar Millo alias Dona, sudah menatap nya tajam disana.
"Tari!" Mentari menghela nafas lega saat Angga dan Angel memanggil nya.
Mentari pun melambaikan tangan pada kedua sahabatnya.
"Aku duluan, Makasih." Ucap Mentari dengan senyum manis seperti biasanya.
"Tar--" Belum juga Millo menjawab, Mentari sudah berlari ke arah Teman nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILLO [On Going]
FanfictionMillo Salvio Wijaya, Seorang Siswa Pintar yang menyandang jabatan sebagai Ketua Osis. Ia terkenal dengan wajah Tampan, dan Sikap Dingin nya. Sampai-sampai Semua Gadis Di Sekolah memuja dan mengejar Millo, dengan bebagai cara. Tapi, Millo tidak perna...