Happy Reading💚
•
•
•Tringg.....
Bel pulang Sekolah berbunyi nyaring di seluruh penjuru Sekolah. Para Murid langsung bergegas untuk menghirup udara segar, setelah setengah hari lebih Mereka habiskan untuk Belajar.
Tak terkecuali bagi Gadis berambut sebahu yang bernama Mentari, Ia bergegas mengumpulkan semua buku dan alat tulis nya, Lalu di masukan ke dalam tas nya.
Mata nya melirik sekilas kearah Pacar nya, yang masih tak beranjak dari Tempat Duduk nya yang berada di baris paling depan sudut kiri ruang kelas nya.
Tangan Lelaki itu masih sibuk melihat kearah Buku yang entah berjudul apa.
Mentari menghampiri nya, "Millo, Aku duluan." Ucap Mentari Kemudian.
Remaja yang akan Dewasa, bernama Millo itu langsung mendongakkan kepala nya.
Mata tajam nya menatap Pacar nya dalam, membuat Mentari gugup.
Kemudiaan, Lelaki itu mengangguk sekilas, Lalu kembali fokus pada Buku nya.
Mentari mendengus pelan, Lalu membawa Langkah kaki nya untuk keluar Kelas.
Saat sudah di halte, Gadis itu memilih duduk sembari menunggu jemputan Sopir pribadi nya.
Mata nya menatapi satu persatu Murid yang keluar dari gerbang sekolah.
Ada yang Pulang sendirian dengan kendaraan pribadi.
Ada yang beriringan dengan Teman satu geng nya.
Ada yang menunggu jemputan, Sama seperti diri nya.
Namun yang mengenaskan, Ada yang Pulang bareng dengan Pacar nya.
Mentari tersenyum kecil, Mengingat selama Delapan Bulan memiliki Pacar, Tak pernah sekalipun Dia merasakan duduk di jok belakang Motor Sport Milik Pacar nya itu.
Mereka hanya sekedar bertemu Di sekolah, Lalu berkomunikasi Via telepon yang bisa di hitung hanya beberapa menit waktu nya.
Apalagi saat melihat Kembaran Pacar nya, Sih Nillo. Lelaki yang memakai Sweeter berwarna Mustard dan berkaca mata itu, Tampak tersenyum menggayuh sepeda nya dengan membonceng Siswi yang kata nya hanya sebatas Sahabat dengan Nillo.
Mentari tahu, Nillo adalah Siswa yang bisa di katakan Pendiam dan tidak terlalu ingin masuk ke dalam Lingkungan Sosial. Bukan menutup diri juga, Karena Lelaki itu pun tampak dekat dengan Teman-teman sekelas nya.Walau, hanya Pada Sekelas.
"Hai, Mentari." Mentari langsung melambaikan tangan dan tersenyum saat Nillo menyapa nya dengan melambaikan sebelah tangan nya.
"Hai," Balas Mentari.
Tampak Nillo berhenti sejenak di depan nya.
"Kok belum pulang?" Tanya Nillo.
Mentari melirik sebentar kearah Sahabat Nillo, yang ternyata tampak mengerucutkan bibir nya.
"Lagi nunggu jemputan." Jawab Mentari hati-hati.
Nillo Ber Oh ria, " Kita duluan,ya?"
Mentari mengangguk, Lalu tersenyum geli saat melihat Adegan bertengkar Dua Orang yang kata nya Sahabat itu.
"Ganjen Lo!" Gadis yang memakai Jaket Nillo di pinggang nya itu mencubit Pinggang Nillo sehingga Lelaki itu mengaduh.
"Cuma Nyapa, Nara. Apa salah nya sih?" Kata Nillo dengan wajah polos nya.
"Diem Lo! Maju! Gue mau cepat pulang terus Makan." Kata Gadis itu judes.
Nillo langsung mengangguk lalu melanjutkan gayuhan sepeda nya. Setelah sebelumnya, berpamitan pada Mentari.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILLO [On Going]
FanfictionMillo Salvio Wijaya, Seorang Siswa Pintar yang menyandang jabatan sebagai Ketua Osis. Ia terkenal dengan wajah Tampan, dan Sikap Dingin nya. Sampai-sampai Semua Gadis Di Sekolah memuja dan mengejar Millo, dengan bebagai cara. Tapi, Millo tidak perna...