[M-3] Bucin? Ya, Millo!

1.3K 158 11
                                    

HappyReading💚


^_^

"Mentari," Panggilan itu membuat Mentari mendongak dan memberhentikan tangan nya yang memasuki buku ke Ransel.

"Ada apa?" Tanya Mentari lembut saat melihat tubuh Millo yang menjuntai di hadapan nya.

"Temenin Aku ya?"

Alis Mentari mengernyit tak paham.

"Di perpus, Nanti Pulang nya sama Aku."

Mulut mentari melongo tak percaya akan ucapan Millo.

Millo sendiri sudah saling meremas kedua tangan nya sembari menunduk. Gugup. Millo sangat Gugup, mengenai permintaan nya ini.

Sebentar lagi, Millo akan ikut Olimpiade dari sebuah universitas ternama. Dan, beberpa hari ini juga Millo tak berkomunikasi banyak dengan Mentari. Setiap hari nya Millo selalu sibuk, Bahkan malam hari pun Ia tidak memberi kabar pada Mentari.

Ada sebuah rasa rindu yang menggerogoti hati sih dingin itu. Jadi, Dia meminta Pacar nya untuk menemani nya belajar hari ini.

"Mentari?" Millo mendongakkan kepala nya agar mengetahui respon Mentari.

Mentari yang melamun pun langsung tersadar. "Iya, Aku Temeni."

Tanpa sadar Millo sudah tersenyum manis dan sangat lebar, membuat jantung Mentari berdebar tak karuan. Senyum Millo sangat manis. Terkesan imut juga, karena mata nya yang menyipit berkat senyum lebar nya.

"Ayo." Dengan langkah riang, Millo menggenggam tangan Mentari menuju perpustakaan sekolah.

Sesampainya Di perpustakaan, Millo langsung mengeluarkan berbagai buku bacaan dan tes milik nya.

Kemudian, Millo juga mengeluarkan sebuah kotak makanan.

"Aku punya salad buah. Di makan ya?" Ia menyodorkan Kotak itu pada Mentari yang tampak memperhatikan kegiatan nya sejak tadi.

"Beli?"

Millo menggeleng. "Buat sendiri."

"Kamu yang bikin?"

Lelaki itu menganggukkan kepala polos seraya memakai kacamata nya.

"Pinter nya pacar Aku." Puji Mentari seraya menyengir.

"Emang."

Mulut Mentari langsung mingkem mendengar nada percaya diri Millo.

Setengah jam berlalu~

Millo fokus Pada bacaan nya. Sementara Mentari, sibuk menyuapi Lelaki itu dengan sesekali bergantian dengan diri nya.

Melihat hidung mancung yang terpahat sempurna, serta garis wajah yang tegas di wajah Millo membuat Mentari kagum bukan main. Pacar nya sungguh sempurna. Otak nya di atas rata-rata, Kepribadian nya yang bagus, wajah nya yang sangat indah, Menutupi sebuah kekurangan di cara nya yang susah dalam mengontrol emosi. Tapi itu bukan masalah, Masih bisa di bimbing dengan arahan yang lebih baik.

"So, Aku sangat tampan, begitu?" Mentari gelagepan saat wajah Millo yang Tiba-tiba mengarah kearah nya.

Bibir Mentari Langsung menggerutu tanpa suara. Selain emosian, Mentari melupakan tingkat kepercayaan diri'an Millo yang sangat tinggi.

"Pede banget."

"Dih, Bunda aja bilang begitu. Masa Pacar gak mau ngakuin juga." Ujar Millo setelah mendengus.

Tapi, Memang benar Millo sangat tampan.

"Udah lanjut lagi belajar nya!" Kata Mentari seraya mendorong pipi Millo kearah depan, Agar fokus pada buku nya kembali.

MILLO  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang