Happy Reading 💚
( ◜‿◝ )♡
Seperti janji nya tadi pada Mentari, Millo akan datang ke rumah Gadis itu malam ini. Pengumuman juga, Ini adalah Malam Minggu pertama untuk Millo dan Mentari.
Lelaki yang sudah berpakaian rapi dan wangi itu menuruni tangga seraya memakai jam tangan nya. Hal itu pun mengundang perhatian Kembaran dan Adik kecil nya yang sedang menonton TV.
"Cieee, Abang wangi banget. Mau kemana tuh?" Goda Lala bertanya.
Millo hanya tersenyum tipis sebagai jawaban.
"Ayah sama Bunda kemana?" Tanya Millo menghampiri saudara nya.
"Lagi kondangan di tempat Kolega Ayah." Jawab Nillo.
Millo mengangguk, "Abang tinggal sama Abang Nillo gak papa kan, dek?" Tanya nya pada Lala.
Lala menggeleng sembari tersenyum. "Gak papa kok, Bang. Tenang aja, Kita bisa jaga diri." Jawab Lala sembari memeluk Abang polosnya yang berada di samping Gadis itu.
Kedua nya tersenyum meyakinkan, membuat Millo lega meninggalkan keduanya.
"Mau titip apa? Nanti Abang usahakan beli'in."
"Dih, Emang bisa pulang cepat? Keburu Lala bobok." Kata Nillo tak yakin.
Millo tertawa kecil. "Yaudah gini aja, Nanti Abang belikan sesuatu untuk Lala." Gadis kecil itu hanya mengangguk sembari tersenyum.
Jangankan malam mingguan, Ngantar Mentari pulang aja bisa molor sampai tiga jam-an. Nillo tidak yakin Millo bisa pulang cepat.
Setelah berpamitan dengan Kedua Saudara nya, Millo keluar rumah dan mengenakan helm full face nya sebelum membawa motornya keluar dari halaman Rumah.
Lelaki itu mengendari motor nya dengan santai, jadi Ia bisa menikmati udara malam dengan arah jalan Rumah Mentari yang sedikit lebih lenggang tak seperti biasanya.
Lima belas menit pun cukup untuk nya sampai di Rumah Mentari dengan aman. Millo di sapa Pak Satpam Mentari saat Ia memasuki kawasan halaman Rumah Gadisnya.
Ia tak sabar untuk mengajak Mentari jalan-jalan malam. Tapi tak seperti yang diharapkan, Millo malah di sambut oleh Mentari yang duduk di teras rumah nya dengan setelan piyama, dan mengesalkan saat melihat Johan ada di sana juga.
Millo menghela nafasnya sebelum turun dari motor besar nya. Tahan emosi Mu Millo. Dia tak henti nya melafalkan itu dalam hatinya.
Tak seperti Millo yang menahan emosi, Mentari malah kaget bukan main saat melihat Lelaki itu benaran datang. Mentari kira Millo hanya basa-basi saja saat Angga, Angel, dan Johan mengajak nya Jalan malam ini, Tapi teryata Millo beneran datang sekarang.
"Tar, Ayo cepat siap-siap." Kata Joha. Saat melihat langkah Millo berjalan ke arah nya.
"Kan Aku udah bilang gak bisa malam ini, Jo." Tolak Mentari. Sedari tadi pun Ia sudah menolak, Tapi Johan tetap membujuk nya hingga Millo datang.
"Udah Kamu pulang aja sana." Usir Mentari karena Millo yang semakin mendekat.
"Ngapain sih bela'in Dia, Tar. Gak guna juga." Johan melirik sinis kearah Millo yang sudah berada di dekat Mentari.
Millo yang baru sampai dan langsung mendapat kesan tak enak pun membuat emosi nya semakin ingin meledak.
"Udah pulang, Jo. Lain kali aja Kita Jalan Bareng nya. Malam ini Kalian bertiga aja." Ucap Mentari seraya mendorong kecil badan Johan. Gadis itu takut saat melihat tangan Millo yang mengepal, serta sorot mata nya yang menajam. Gak akan baik jadi nya kalo membiarkan Johan tetap disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILLO [On Going]
FanfictionMillo Salvio Wijaya, Seorang Siswa Pintar yang menyandang jabatan sebagai Ketua Osis. Ia terkenal dengan wajah Tampan, dan Sikap Dingin nya. Sampai-sampai Semua Gadis Di Sekolah memuja dan mengejar Millo, dengan bebagai cara. Tapi, Millo tidak perna...