Happy Reading 💚
( ◜‿◝ )♡
Sejak pagi hari mulai pukul 10, Mentari sudah bersama Millo. Lelaki itu Beneran menepati janjinya untuk berkencan seharian bersama Pacar cantiknya.
Kini Mereka mulai dengan Gramedia. Mentari meminta untuk di temani membeli novel romantis best seller yang sedang viral.
"Udah ketemu?" Tanya Millo.
Mentari mengangguk. "Mau baca dulu?" Tanya nya karena melihat buku tentang luar angkasa ada di tangan Millo. Lelaki itu benar-benar menyukai pelajaran yang bisa bikin mual dan muntah, apalagi kalau bukan yang berhubungan dengan Fisik, Kimia, dan Matematika.
"Iya, duduk disini sebentar yuk."
Millo mengajak Mentari duduk di salah satu tempat kosong di tempat membaca dan membeli buku ini. Mentari menurut saja. Ia pun menyuruh Millo membaca, sementara Mentari Melihat sekitar.
Tapi tak begitu lama, Mentari kembali mengubah pandangan ke arah Millo lagi. Pemandangan paling menarik. Wajah serius dengan rahang tegas nan pas, alis yang tertaut rapi saat membaca, hidung mancung nan kokoh yang tak sebanding dengan hidung nya, dan mata kecil nya yang indah. Mentari beruntung sekali bisa mendapatkan Pacar paket lengkap ketampanan plus otak diatas rata-rata.
Sepertinya Gen Millo ini bagus untuk merubah keturunan nya di masa depan. Bagaimana tidak, Papa nya yang pintar bisa menutupi kelemotan Mentari dalam menyerap pelajaran. Belum lagi wajah sempurna nya.
Tanpa sadar Mentari berkata. "Sayang banget nanti kalo bukan jadi Papanya Anak Aku." Ia menompang dagu menatap Millo kagum.
Millo yang mendengar semuanya dengan jelas pun langsung mengalihkan pandangan.
Mentari tersadar, dan langsung tersentak. "E-eh enggak. Lanjutin baca, Mill." Gadis itu menyengir menatap Pacar nya.
"Kalo mau, Boleh kok. Aku bakal kabulin, Tar. Asal---" Millo berbisik di telinga Mentari.
"Asal apa?"
Millo tersenyum. "Mama nya harus Kamu."
Pipi Mentari memerah. "Yaiya dong, Namanya juga Anak Aku tadi bilang nya." Celetuk nya agak kesal.
"Lagian mikir nya kenapa bisa sampe situ, kenapa?" Tanya Millo seraya menutup buku bacaan nya. Berbicara dengan Mentari lebih menarik dari buku itu.
"Ennggg-- enggak, udah jangan di bahas!" Mentari yang salah tingkah enggan menatap Millo.
Millo gemas melihatnya hingga Ia pun mengusap rambut Mentari.
"Cuma mau beli 1 aja Novelnya?"
"Iya,"
"Yaudah, Ayo!"
Menuju ke kasir, Millo pun membayar buku Mentari. Kemudian, Ia merangkul Pacarnya keluar dari sana.
"Ada film bagus gak?" Tanya Millo saat Mereka menaiki ekskavator menuju lantai atas Mall.
"Mau nonton?"
"Boleh."
Mentari pun membuka aplikasi khusus untuk melihat jadwal Bioskop, lalu mulai me scroll nya.
"Nonton romance aja, ya?" Ajak Mentari. Film horor tak cocok untuk kesehatan jantung nya.
"Boleh."
"Aku pesan'in Tiket online, Jadwal Kita jam setengah dua siang."
Millo melihat jam di tangan nya. "Masih ada satu jam lagi. Ayo, keliling dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
MILLO [On Going]
FanfictionMillo Salvio Wijaya, Seorang Siswa Pintar yang menyandang jabatan sebagai Ketua Osis. Ia terkenal dengan wajah Tampan, dan Sikap Dingin nya. Sampai-sampai Semua Gadis Di Sekolah memuja dan mengejar Millo, dengan bebagai cara. Tapi, Millo tidak perna...