Happy reading 💚
^_^
"Ini Tugas Terakhir Kita, Jadi tolong kerja sama nya." Ucap Millo memimpin rapat Osis.
"Zri, Lo udah bilang sama seluruh Anak Eskul kan?" Tanya Millo.
"Tinggal Eskul Tari,Selebihnya Udah Gue kasih Info."
Millo mengangguk. "Nanti jam Istirahat pertama, Lo sama Bendahara ikut Gue. Kita Konsultasi sama Bidang Kesiswaan."
Fazri, sih Wakil dan Maya, Selaku Bendahara mengangguk patuh.
"Oke. Buat Seluruh Anggota Osis dari semua bidang, Terutama Bidang Perlengkapan dan Humas, Tolong kerja sama nya. Oh iya, Tur, Gue Percayain Lo sebagai bidang Dokumentasi. Jangan banyak ngeles."
Sih Fathur tidak bisa berkutik. Jika dengan Fazri, Ia akan mudah menolak karena malas terlibat sebagai Kelompok penting, Tapi dengan Millo, Siapa berani? Dengan tatapan nya saja, Orang langsung mematung.
"Kalo punya Skill itu jangan di pendem. Gimana Mau berkembang, Coba? Ingat, Kalian gak selama nya bisa bergantung sama Kami. Sebentar lagi, Angkatan Kami akan lulus, Dan Kalian yang akan jadi penerus." Sambung Sih Sekretaris, Indah.
"Bener. Oke, Ada yang ingin ditanya kan, Lagi? " Tanya Millo.
Semua terdiam menandakan Mereka telah paham.
"Baik, Rapat Kita tutup. Selanjutnya, Hari Rabu Kita Rapat kembali setelah pulang Sekolah."
Millo keluar dengan langkah lurus nya, Dilihat nya Jam di tangan nya. 15 menit lagi jam Istirahat, Dia menyempatkan diri untuk ke Lapangan. Kelas nya sedang belajar Olahraga.
Di lihat nya Mentari sedang duduk sendirian Di Bawah Pohon rindang.
"Udah selesai? " Ucap nya sembari duduk di samping Mentari.
"Astagaa..." Mentari memegang dada nya, Terkejut.
"Kebiasaan ih!"
Millo hanya tersenyum tipis saat Di pukul oleh Mentari.
"Pak Fuad, Dimana? "
"Ke Ruang Guru, Pelajaran udah selesai. Jadi, Bebas di lapangan."
Millo mengangguk. "Nanti Aku jadi datang,"
Mentari menatap nya sejenak. "Kalau sibuk gak usah, Aku udah bilang kok sama Papa, Dan Papa gak maksa." Kata Mentari tak ingin merepotkan Millo.
"Aku bisa." Jawab Millo mantap.
Mentari menatap nya kembali. "Serius? "
Millo mengangguk lagi, "He'em."
Beberapa Menit, Mereka sempat saling diam. Lalu, Millo kembali memulai pembicaraan saat mengingat sesuatu hal yang ingin Ia tanyakan pada Mentari.
"Sini Ponsel Kamu." Millo menyodorkan tangan nya di depan Mentari.
"Untuk apa? " Tanya Mentari bingung.
Millo tak menjawab, tangan nya bergerak ingin meminta cepat. Saat Mentari menyerahkan ponsel nya, Millo dengan cepat membuka Sandi ponsel tersebut.
Mentari terus Memperhatikan tangan Millo yang membuka Akun Aplikasi hitsnya. Ternyata, Millo men scroll Kolom komentar postingan foto Mentari kemarin malam.
"Siapa? "
Mentari melihat nama pengguna yang mengomentari postingan nya.
"Oh, Johan. Kenapa? "
KAMU SEDANG MEMBACA
MILLO [On Going]
FanfictionMillo Salvio Wijaya, Seorang Siswa Pintar yang menyandang jabatan sebagai Ketua Osis. Ia terkenal dengan wajah Tampan, dan Sikap Dingin nya. Sampai-sampai Semua Gadis Di Sekolah memuja dan mengejar Millo, dengan bebagai cara. Tapi, Millo tidak perna...