[M-18] Sahabat Mentari, Dan Amarah Millo

639 99 5
                                    

Happy Reading💚

( ◜‿◝ )♡

Sudah seminggu sejak adegan Millo memohon untuk tidak di putuskan, Kini Seluruh Siswa Cendana mengikuti ujian satu semester yang dimana sudah memasuki hari ketiga.

Millo yang sudah menyelesaikan ujian nya, melirik sebentar kearah Sang Pacar yang tampak kesal dengan kertas-kertas yang berada di hadapannya. Rasanya Millo ingin tertawa melihat poni depan Mentari yang terangkat karena tusukkan pensil nya sendiri. Kebetulan sekali pandangan Mereka bertemu, Disitu lah Millo mengeluarkan ekspresi meledeknya hingga membuat Mentari kesal, dan mengangkat kepalan tangan nya seakan ingin menghantam wajah Millo.

Setengah jam berlalu, Akhirnya ujian pun selesai. Millo memasukan alat ujian nya ke dalam tas, lalu mengambil botol minum nya, dan langsung meneguk air bawaan nya itu. Sementara Mentari tak langsung ber beres barang nya, Gadis itu masih merasakan pusing nya soal ujian hingga Ia menjatuhkan kepala nya di Meja. Soal Kimia benar-benar memporak-porandakan isi otaknya.

Tok... Tok...

Suara ketukan di meja Mentari membuat Gadis itu mau tak mau mengangkat wajahnya. Saat melihat Millo lah yang berdiri menjulang di hadapan nya, Mentari kembali pada posisi awal nya, kemudian tangan nya melambai mengusir Millo.

"Pulang bareng." Kata Millo.

"Gak bisa." Jawab Mentari menolak.

Alis Millo langsung bertaut heran. Ia pun menarik kursi di depan meja Mentari, kemudian duduk di sana.

"Kenapa?"

"Mau jalan sama Temen-temen." Kata Mentari seraya menaikkan kepala nya.

"Siapa aja?"

"Biasa."

"Kemana?"

Mentari mengangkat bahunya. "Gak tahu, gak pakek rencana soalnya." Gadis itu memasukan barang-barang nya kedalam tas, kemudian berdiri.

"Bagian Angel udah nunggu di depan. Mau keluar bareng?" Ucap Mentari setelah menerima notif di ponsel nya. Memang Mentari terpisah ruang dengan Angga, dan Angel karena ujian ini.

Millo mengangguk saja. Mereka berdua pun berjalan bersama menuju ke depan Sekolah.

Sesampainya di depan Sekolah, Wajah Millo langsung berubah suram saat melihat siapa-siapa saja yang bersandar di Mobil yang berada di hadapan nya.

"Tar, Kamu gak bilang ya kalo ada Anak itu." Ucap Millo menatap tajam Mentari di samping nya.

"Siapa?"

"Itu Anak yang Rumah di depan Rumah Kamu." Sungut Millo tak suka.

"Oh, Dia emang sering main bareng Kami Millo. Kamu aja yang baru tau." Jawab Mentari santai.

"Aku ikut." Ucapan spontan Millo membuat Mentari syok.

"Hei. Kamu harus jemput Lala kan nanti sore? Aneh deh." Mentari heran dengan Millo, karena biasanya Ia pun sering jalan bersama ketiga Teman nya ini, dan Millo tak terlalu peduli.

Millo menghela nafas. Benar, Ia harus menjemput Lala yang les sore ini.

"Kabarin Aku kalo Kamu kemana aja."Kata Millo akhirnya.

Mentari mengangguk saja. "Yaudah, Aku kesana ya." Pamitnya.

"Inget kalo udah punya Aku." Ucapan Millo, mau tau mau membuat Mentari membalikkan badan.

"Ha?"

Millo pun berdecak. "Inget kalo udah punya Pacar. Awas aja kalo selingkuh."

Gadis berponi itu pun tertawa mendengarnya. "Hei, Apasih? Aku pasti Inget lah."

MILLO  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang