[M-15] Hadiah untuk Mentari

464 82 4
                                    

Happy Reading💚

( ◜‿◝ )♡

Tepat pukul sepuluh malam, Acara penjelajahan alam sudah di selesaikan. Kini para Siswa dan Siswi di kumpulkan membentuk lingkaran, Bebas memilih bergabung dengan siapa saja, karena malam api unggun sedang di laksanakan.

Millo dan Rekan kerjanya, di bantu oleh beberapa Siswa menyusun kayu bakar bersama-sama hingga menjunjung tinggi, Kemudian di hidupkan lah api itu.

"Yeeeyyy..." Mentari bertepuk tangan senang. Baru kali ini Ia merasakan alam bebas bersama Teman-temannya.

"Udah sembuh?" Tanya Angel melihat sumringah nya wajah Mentari.

Mentari menganggukkan kepala nya dengan setengah wajah yang tenggelam oleh lilitan syal dari Millo. Bahkan Gadis itu sudah memakai kupluk, dan jaket milik Millo karena paksaan Lelaki itu.

Sebelum berada disini, Mentari juga sedang berdebat panjang dengan Millo karena Lelaki itu tidak mengizinkan nya untuk ikut serta kegiatan api unggun karena kurang sehat. Tapi berkat bujuk rayu nya, akhirnya Millo luluh dengan catatan Gadis itu harus berada di dekat nya agar Millo bisa memantau Gadis itu.

"Hei." Millo menyapa Mentari, sembari duduk di samping Gadisnya.

"Hai," Sapa balik Mentari dengan ceria.

Sepanjang api unggun berlangsung, Beberapa Siswa yang memiliki bakat di tunjuk untuk maju kedepan memberi hiburan. Setelah kembaran Millo maju dengan membawakan sebuah lagu yang di iringi dengan Gitarnya, Kini entah mengapa semua Orang tampak kompak menyuruh Millo maju juga mempertunjukkan kebolehan nya.

"Millo! Millo! Millo! Millo! Millo!" 

Sorak Orang-orang yang memanggil namanya seraya bertepuk tangan terdengar menjengkelkan di telinga Millo. Tapi, mengingat Ia adalah Ketua Osis, Ia harus mau maju apapun perintahnya. Kalau tidak, luntur lah kepercayaan Orang padanya sebagai Ketua Osis dan Siswa berprestasi.

"Maju sana!" Suruh Mentari sembari mendorong lengan Pacarnya.

Mentari pun cekikikan saat mendengar decakan sebal dari Millo.

Millo yang sudah maju pun mendekati kembaran nya.

"Pinjam gitarnya." Kata Millo.

"Mau nyanyi, juga?" Tanya Nillo seraya menyerahkan gitar yang sebenarnya memang milik Millo.

"Iya." Jawab Millo.

Kemudian, Millo melirik keberbagai arah untuk mencari fatner bermusik nya ketika senggang. Tangan nya melambai menyuruh Fazri menghampiri nya saat melihat wakil nya itu

"Woppsss... Abang Millo udah maju, Gue ikutan deh." Seru Fazri sembari berlari membawa alat musik kajon milik nya.

"Nyanyi apa?" Tanya Fazri sembari menduduki Kajon nya.

"Yang kemarin." Jawab Millo.

Fazri mengangguk lalu mulai memainkan kedua tangan nya di Kajon, memulai nada. Begitupun dengan Millo yang memulai memetik gitar.

Oo- oh

Baru saja Millo membuka suara, Para Gadis berteriak tak karuan karena pemandangan begini baru pertama kali Mereka lihat.

Sementara Millo, Tentu saja Lelaki itu hanya fokus pada satu titik. Siapa lagi jika bukan, Mentari? Sih Gadis yang sedang tersenyum manis menatap nya.

Pagi hari menyapa dengan indah
Ku tersenyum melihat kau masih lelah
Sudah dengan berbagai cara
Agar tak terlewatkan hari yang indah

MILLO  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang