Happy Reading 💚
^_^
Seorang Siswa Lelaki berjalan dengan langkah tegas nya menyusuri Koridor. Dia sudah terlalu sibuk sejak pukul 06 pagi, Dan Sekarang Ia sedang mencari keberadaan kekasih nya.
Meskipun banyak Siswi menatap nya dengan pandangan suka, atau bahkan memanggil nya dengan centil, Millo tidak pernah sekalipun melirik ke arah Mereka.
Baru saja memasuki Kelas nya, Ia sudah di suguhkan oleh pemandangan yang memanaskan hati.
"Heh!" Millo menepuk bahu Fero keras saat Lelaki itu ingin menyeka keringat Mentari dengan tisu.
Mau tak mau Fero langsung menghentikan kelakuan nya.
"Minggir Lo!" Millo mengusir Fero.
"Lha, Kok ngatur? Masih banyak kursi kali." Tolak Fero.
Mata tajam Millo langsung memperingatkan Fero agar menurut. Dan, Siapa yang tidak gentar dengan tatapan itu? Tatapan membunuh milik Millo sudah cukup untuk menghentikan aksi siapapun yang menganggu nya.
Akhirnya, Fero pergi menjauh dari sepasang kekasih itu dengan hati dongkol. Millo yang sok berkuasa, Itu batin Fero.
Tak sedikit pula Teman sekelas Mereka yang memperhatikan kelakuan Millo. Ada yang merasa baper karena sikap posesif nya Millo, Ada yang iri ingin berada di posisi Mentari, dan ada pula yang kesal dengan Millo yang tidak bisa mengerti keadaan.
Tapi, Apa peduli Millo? Rasa cemburu nya tidak pandang bulu, tempat, dan waktu.
"Kok gak di sana?" Tanya Mentari saat Millo duduk di samping nya.
"Biar Kamu bebas dekat-dekat Fero, gitu?" Millo menatap Mentari menyelidik.
Gadis yang sudah cantik dengan kebaya Jawa modern nya yang berwarna pink salem, di buat menghela nafas menghadapi Millo.
"Gak gitu. Acara nya kan Kamu yang tanggung jawab, Nanti kalau ada kendala gimana?" Tanya Mentari kembali. Ia tak mau menjadi alasan untuk kelalaian Millo dalam berkinerja.
"Lagi Istirahat, Tar. Kamu apa gak denger tadi MC bilang apa?" Millo memicingkan mata menatap Mentari.
Dengan polos Mentari menggeleng, Ia sejak tadi di kerubungi oleh Teman-temannya nya yang bawel mengurus Dandanan Mentari.
"Tuh kan, Kamu pasti mojok terus sama Anak bangsat itu." Tuding Mentari kesal.
"Millo, mulut nya!" Tegur Mentari saat mendengar umpatan Millo.
"Biarin!"
Mentari hanya bisa menghela nafas kembali saat Millo pergi meninggalkan nya. Lelaki itu memang seperti itu jika marah.
🌱🌱🌱
Terdengar suara riuh tepuk tangan serta dukungan dari masing-masing Kelas saat Perwakilan kelas nya maju.
Di mulai dari kelas 10 yang paling kecil, MC menyebut Prince dan Princess perwakilan kelas satu persatu.
Ketiga juri yang berasal dari Guru Seni SMA Cendana mengkoreksi dan menilai Mereka.
"Selanjutnya, Mari Kita panggilkan Fero Aditya dan Mentari Maura perwakilan dari kelas XII-IPA 1." Seru MC.
"Woooooahhh..." Teman-teman Sekelas Mereka berseru menyemangati keduanya yang berjalan seraya bergandengan menuju panggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILLO [On Going]
FanficMillo Salvio Wijaya, Seorang Siswa Pintar yang menyandang jabatan sebagai Ketua Osis. Ia terkenal dengan wajah Tampan, dan Sikap Dingin nya. Sampai-sampai Semua Gadis Di Sekolah memuja dan mengejar Millo, dengan bebagai cara. Tapi, Millo tidak perna...