Happy Reading💚
( ◜‿◝ )♡
Semester dua telah tiba, Kelas XII-IPA satu mendadak Riuh karena desas desus Anak baru yang akan masuk ke kelas Mereka. Disaat yang lain membayangkan betapa Tampan nya Anak baru itu, Mentari dan Kedua Teman nya diam saja. Mereka tahu siapa yang akan masuk. Siapa lagi kalau bukan Devan, Teman Mereka.
Tapi di dalam hening nya Mentari, pikiran nya berkecamuk. Merasa kesal kenapa Devan berhasil masuk di kelas yang sama dengan nya.
Akhirnya, Waktu yang tidak di tunggu Mentari tiba. Wali kelas Mereka masuk membawa Seorang Murid bertubuh tinggi, dan berwajah Tampan. Gaya nya sedikit seperti Anak Hits, Tapi sebenarnya Devan Orang nya patuh terhadap aturan.
Belum selesai dengan masalah itu, Tiba-tiba datang Millo dengan almamater Osis nya memasuki kelas.
"Permisi, Bu." Ucapnya izin masuk, karena baru selesai mengurus para Anak-anak Cendana yang bermasalah.
"Silakan masuk, Millo."
Millo mengangguk. Ia berjalan dengan aura dingin. Begitu Ia melewati Devan, Ia menatap dengan aura tajam. Sejak pertemuan Mereka Di Mall, Millo merasa Devan adalah Ancaman hubungan nya dan Mentari.
Millo pun akhirnya duduk di bangku nya.
"Baik Devan, Silakan perkenalkan nama Kamu."
Devan menunduk kemudian mendongak tanda sapaan tubuh untuk perkenalan nya. Kemudian Lelaki itu tersenyum menatap Teman-teman baru nya.
"Perkenalkan Nama nya Devan Angkasa Bagaskara, Saya pindahan dari salah satu SMA di Singapura. Semoga Kita bisa berteman dengan baik." Ucapnya lalu menunduk sopan kembali.
"Wah, Tahta Cowo Ter Handsome Cendana bakal ke ganti nih." Celetuk salah satu Siswi kelas itu.
"Iya. Millo siap-siap ke geser." Celetuk satu lagi.
Dan, ada beberapa kata pujian lain untuk Devan. Millo yang mendengar nya pun hanya diam. Lagian selama ini Mereka saja yang menganggap Millo paling tampan, dan Millo tak berpendapat seperti itu. Mentari di ujung sana pun memperhatikan Pacarnya, Ia tersenyum tipis. Pikirannya malah senang ketika Siswi pada berpendapat seperti itu, karena secara tidak langsung saingan nya berkurang.
"Karena kursi kosong hanya ada di dekat Millo, Ibu harap Millo mau berbagi kursi dengan Devan." Ucap Wali kelas hati-hati.
Suasana mendadak tegang. Mereka semua tahu, Bahwa Millo enggan berbagi meja dengan Siapapun. Ia tak suka berinteraksi dengan orang lain. Tapi siapa sangka, Millo mengambil tas nya, kemudian menggeser bangku yang Ia duduki demi memberi ruang untuk Devan.
Dalam hati, Millo tak ingin di cap buruk di depan Lelaki ini. Seperti yang lain nya, Millo tak mau Teman Mentari seenaknya mengatakan bahwa Millo tak pantas untuk Mentari.
"Hei, Bro. Salam kenal!" Sapa Devan seraya duduk.
Millo hanya mengangguk tanpa repot menjawab. Semua nya melongo melihat Millo yang ingin berbagi tempat tanpa protes atau melirik tajam. Tapi disana, Mentari kembali tersenyum. Millo sudah melakukan perubahan meskipun hanya hal kecil.
"Btw, Lo Siapa Ara?" Tanya Devan, Ia ingat Lelaki ini yang Ia temui bersama Mentari di Mall.
Millo menatapnya Nyalang. "Bukan urusan Lo!" Ia kesal lagi saat mendengar panggilan sok istimewa dari Devan untuk Mentari-Nya.
Devan terkekeh kecil. "Gue cuma mau bilang. Gue Devan, Cinta Pertama nya Ara. Sekaligus Mantan nya." Ungkap Devan sombong.
Ia menebak bahwa Millo ini adalah Orang yang ingin mendekati Mentari, atau mungkin sudah Pacarnya? Devan tertawa dalam hati. Ia tak suka mengetahui Fakta Mentari sudah memiliki Orang lain di hati nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILLO [On Going]
FanfictionMillo Salvio Wijaya, Seorang Siswa Pintar yang menyandang jabatan sebagai Ketua Osis. Ia terkenal dengan wajah Tampan, dan Sikap Dingin nya. Sampai-sampai Semua Gadis Di Sekolah memuja dan mengejar Millo, dengan bebagai cara. Tapi, Millo tidak perna...