[M-17] Putus?

733 96 6
                                    

Happy Reading💚

( ◜‿◝ )

"LO MASIH KERAS KEPALA?!" Sebuah teriakan melengking memenuhi Indra pendengaran Mentari.

"Gue udah biarin Lo setengah tahun lebih Pacaran bareng Millo. Dan sekarang Gue gak bakal biarin lagi." Ucap Gadis itu lagi seraya menekankan kedua tangan nya di dagu Mentari.

"Apasih susah nya mutusin Millo, sampai Lo ngotot banget berjuang sejauh ini? " Ucap Gadis itu lagi.

Mentari hanya diam dengan Airmata yang menetes. Apa susahnya memutuskan Millo? Hei susah sekali. ingin sekali Mentari meneriakkan kata itu.

"Gadis penyakitan, bodoh, dan tidak sadar diri. Nilai plus mana yang ada di diri Lo?!" Lagi, dan lagi Gadis itu berteriak.

Jantung Mentari mendadak ingin berhenti saat Dona menyebut 'Gadis penyakitan' untuk nya. Mentari menatap pintu kamar mandi yang tak kunjung terbuka tanda Orang masuk.

Mengapa sih keadaan selalu berpihak pada Dona. Ya, Gadis itu adalah Dona sih Sekretaris Osis sekaligus Perempuan yang paling ter obsesi pada Millo.

Setiap Gadis itu melancarkan aksi bully nya pada Mentari, saat itu juga kamar mandi Sekolah selalu sepi dan tak ada Orang yang memasuki. Lihatlah, tangan Mentari sudah terluka karena cengkeraman erat Dona di pergelangan tangannya.

"Selain jantung Lo lemah, Lo juga bisu?!" Tawa meremehkan terdengar di bibir Dona, Dan saat gadis itu ingin melayangkan sebuah tamparan terdengar pintu kamar mandi di buka paksa.

"Bangsat." Umpatan amarah terdengar di bibir seorang Gadis yang amat terkenal di sekolah.

"Dona Babi! Sini Lo hadapin Gue!" Gadis itu berlari dengan sapu pel di tangan nya.

Sementara Dona meneguk ludah nya takut. Gadis itu menjauh dari Mentari.

"Lo udah nyakitin Kakak Ipar Gue. Sini Lo berhadapan sama Gue! " Amuk Gadis itu yang tak lain dan tak bukan Adalah Nara, Gadis yang terkenal ke bar-bar'an nya oleh seluruh Seantero sekolah. Gadis itu pula, Adalah Orang yang amat dekat dengan Nillo, Kembaran Millo.

"Sini Njing, maju Lo! Jangan sampe Gue yang maju." Amuk Nara kembali.

"Nar, Udah jangan berantem." Ucap Mentari seraya berdiri.

"Gak. Gue mau ngasih pelajaran sama Dia. Sehebat apa Lo sampe mau menindas Orang?! Sini lawan Gue." Sangking bar-bar nya tingkah Nara, Gadis itu sampai membuka kancing seragam nya lalu melempar nya ke sembarang tempat, hingga hanya menyisakan sebuah kaos ketat berwarna oranye, dan hitam dengan motif liris.

"Gue gak takut sementang Lo Anak Guru disini. Rasain!!!" Nara menarik rambut panjang Dona, lalu menarik Gadis itu ke dinding.

"Apa?!" Nara menyolot saat melihat Dona yang hanya diam menatap nya takut tanpa perlawanan.

"Nara, Udah Nar. Aku gak papa." Mentari berusaha memisahkan Nara dari dekat Dona.

"Awhhhh..." Dona berteriak kesakitan saat Nara semakin menjambak rambut nya.

"Diem. Biar Gue yang balasin dendam Lo sama Dia. Selama ini Gue masih diam, waktu liat Dia bully Lo karena ada Dua Sahabat Lo. Dan sekarang karena Dua sahabat Lo gak tahu, biarin Gue yang bertindak." Kata Nara.

"Nar---"

Brakk

Ucapan Mentari terpotong karena suara hantaman pintu kamar mandi. Ketiga Gadis disana meneguk ludah saat melihat Millo menatap Mereka tajam.

MILLO  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang