Part| 33

556 44 49
                                    

Hai! bii update kembali buat kalian♡
Aku harap, kalian gak bosen sama cerita ini. Di bilangin voment, malah ngeyel 😤

Aku nulis cerita ini sambil dengerin lagu Tetap Untukmu dari Anneth.

Happy Reading 🔥🔥

***

"Sejak kapan Vio jadi kayak gini?" ucap Vio lirih. Dia memegang bungkus permen cincin pemberian Saka waktu itu.

Vio sangat suka makanan manis. Dan Saka selalu membelikan apa yang di inginkan Vio, ia tidak masalah akan hal itu, Saka bahagia jika bisa melihat Vio tersenyum dan bahagia karenanya.

Tapi sekarang? Apakah Vio akan menyesal dengan segala perlakuannya terhadap Saka.

"Waktu itu ... "

Flashback on

"Saka!! Vio mau itu loh, gulali. Beli yuk," ucap Vio sumbringah.

Saka tersenyum lalu mengangguk, "Iya boleh."

Vio menarik tangan Saka ke arah penjual gulali. Dia lalu memesan, sedangkan Saka hanya diam melihat Vio yang senang.

"Udah?" tanya Saka saat Vio tengah memegang sebuah gulali. Vio mengangguk, lalu Saka membayarnya.

Mereka kembali berjalan, mengelilingi area pasar malam ini. Suasananya sangat ramai, hingga sedari tadi Saka memegang tangan Vio takut Vio hilang dari genggamannya.

Saat melewati pedagang aksesoris, Vio terdiam melihat sepasang kekasih yang membeli cincin couple di sana.

Saka melihat ke arah pandangan Vio. Dia lalu tersenyum hangat.

"Kamu mau juga, Vi?" tanya Saka.

Vio menatap Saka sebentar lalu melihat lagi ke arah tadi. Dia menggeleng, "aku gak mau. Aku lebih suka makanan manis."

Saka yang mendengar itu pun hanya bisa tersenyum. "Kalau gitu ... tunggu disini!" kata Saka lalu melepas genggamannya dan pergi.

"Eh!! Saka!"

Vio tidak tau Saka pergi kemana. Yang jelas dia akan menunggu Saka sesuai yang dia katakan.

Setelah beberapa menit kemudian, Saka kembali dengan menggenggam sesuatu.

"Ini ... " kata Saka sedikit terengah-engah.

"Apa?"

"Maaf."

"Kenapa minta maaf, Saka?" tanya Vio heran.

Saka membuka tangannya, "Sekarang yang ini aja ya." kata Saka seraya menyerahkan permen berbentuk cincin kepada Vio.

Deg.

"Saka itu ... "

Hiks ... hiks

"Eh? Kenapa nangis, Vi? Kamu gak suka ya?"

Vio menggelengkan kepalanya, "Nggak kok. Makasih Saka ... " ucap Vio lalu mengambil permen tersebut dari Saka.

Flashback end

"Aku bahagia karena Saka baik." lirih Vio seraya menggenggam bungkus permen tersebut.

"Tapi ... gak tau kenapa, Vio jadi udah terbiasa kalau Saka berperilaku kayak gitu."

"SEJAK KAPAN VIO JADI GAK BAIK SAMA SAKA??!! PADAHAL SAKA BAIK BANGET SAMA VIO HIKS ... SAKA ... AKU KANGEN KAMUU HIKS."

"Saka, aku gak bisa ngerjain pr sendiri hiks ... aku mau di anter kamu kalau sekolah. Aku mau permen cincin lagi, aku mau Apple Danish Aku kangen kamu hikss ... "

Untuk Saka(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang