Nanti aku kasih cast nya, semuanya...
Maaf, ini ada adegan 'ehem-ehem' nya, kalian tau lah (◍•ᴗ•◍)
Happy Reading, all!♥️
***
"Gejala kamu mirip sama penyakit ... "
Kring...
Ucapan Bella terpotong di karenakan suara bell berbunyi. Saka lantas berdiri, berjalan menuju pintu. Sebelumnya ia berterima kasih kepada Bella.
Bella menatap kepergian Saka, ia menghela nafas pelan, "semoga yang aku kira gak jadi nyata." ucapnya.
"Saka, semoga kamu sehat terus."
"Saka, kamu itu kuat."
Bella bergumam sendiri, ia menutup pintu uks. Lalu berjalan ke arah kelasnya. Di jalan ia bertemu dengan Aine yang duduk di kursi seraya memegang kakinya, Bella mengerutkan kening. Sepertinya Aine kesakitan, Bella lantas ikut duduk di samping Aine.
"Kenapa, Ne?" tanya Bella.
Aine menoleh. "Gara-gara Rehan!"
"Rehan?"
Aine mengangguk, ia mengusap bibirnya kasar. "Firts kiss gue ... huaaa ... hiks ... hiks ... "
"Kenapa sih?"
Mata Aine mendadak berkaca-kaca, ia pun mulai menceritakan kejadian nya tadi.
Flashback on
Aine sedang mencuci tangan nya di wastafel, setelah selesai ia mengambil liptint berwarna merah terang dari dalam saku bajunya lalu mulai mengoleskan nya perlahan ke arah bibir. Aine tersenyum puas melihat dirinya di pantulan kaca.
"Udah cantik," ucap seseorang dari arah belakang, Aine melolot lalu berbalik. Seketika tubuh Aine menegang kala melihat Rehan yang berdiri bersandar di tembok.
"L-lo ngapain disini? Ini toilet perempuan," ucap Aine terbata-bata. Rehan tidak menjawab. Ia malah berjalan mendekat ke Aine. Sontak Aine mundur perlahan.
Rehan mendekat.
Aine mundur.
Aine memegang ujung wastafel, saat dirinya tidak bisa mundur lagi. Rehan tersenyum miring. Aine mulai was-was.
Rehan tepat di hadapan wajah Aine, namun Aine menjauhkan wajahnya. Rehan mengukung tubuh Aine, ia memegang kedua tangan Aine yang memegang ujung wastafel.
"R-rehan ... "
Rehan meneliti wajah Aine, "kenapa pake liptint?" ucapnya. Aine mengatupkan bibirnya rapat membuat Rehan terkekeh pelan.
"Mau a-apa sih?! Ini toilet perempuan!"
"Gue tau ... " hembusan nafas beraroma mint keluar dari mulut Rehan, Aine sontak memejamkan matanya, sekarang jantungnya berdetak kencang.
Rehan tersenyum, ia menggunakan satu tangannya untuk membelai pipi mulus Aine. Aine membuka matanya.
Rehan memajukan wajahnya.
Lebih dekat.
Dekat.
Dan ....
"Ah! Maaf gue gak liat! Gue pake masker!!"
Seorang gadis kaget setengah mati melihat kejadian di depannya. Niatnya mau ke toilet malah jadi melihat pemandangan yang membuat mata polosnya perih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Saka(Hiatus)
Teen Fiction"Saka, pulang sekolah kerjain pr aku." "Pulang sekolah? Gak bisa Vi, aku ada urusan." "Kamu gak boleh ada urusan dulu." *** [REVISI SETELAH TAMAT] Kisah Saka yang selalu sabar menghadapi keegoisan Violla, ketidakharmonisan keluarga dan kehidupan Sak...