Part| 29

458 43 26
                                    

Update lagi yuhuuu

Selamat Membaca, jangan lupa voment nya😜

***

Hari semakin malam dan angin pun kini berhembus dengan kencang. Di tempat pesta kini Samuel, Fara, Rehan, Aine, Farel dan juga Zidan tengah menunggu dua sejoli yang akan merayakan anniversary mereka.

Saka memberitahu Samuel dimana tempatnya. Maka dari itu, Samuel juga memberitahukan kepada yang lainnya.

Awalnya, Samuel heran mengapa tempatnya itu menyusuri hutan yang lebat. Namun, sampai di tujuan, bagaikan surga dunia. Ini adalah tempat paling indah yang tersembunyi menurut Samuel.

Dan ya, Saka hanya mengundang teman-teman dekatnya saja.

"Berapa lama lagi kita nunggu. Tau nggak, menunggu itu melelahkan." Samuel beringsut, dia duduk dengan memeluk lututnya sendiri.

"Udah setengah jam lebih kita nunggu, Saka sama Vio belum juga dateng," Aine bersuara membuat Rehan yang berada di dekatnya itu memeluk tubuhnya.

"Gak jadi kali ya?"

"Nggak lah, pasti jadi. Saka sama Vio udah nunggu hari ini berbulan-bulan," jawab Fara menatap Aine.

"Pake topeng kayak gini lama-lama pengap juga ya," curhat Samuel.

"Goblok di pelihara, orang lo pake topeng monyet bukan topeng muka kayak kita." Fara berdecak, tidak habis pikir dengan Samuel yang memakai topeng hewan.

"Gue tadi beli di toko, terus nanya sama mba yang jaga. Gue bilang gini, mba ada topeng buat wajah gak. Terus si mba nya ngangguk, ada katanya. Dia ngambil sesuatu terus ngasih gue topeng monyet ini."

Semua orang yang mendengar cerita Samuel ngakak. Terkecuali Rehan dan juga Zidan.

"Gue nanya dong sama mba nya kenapa di kasih topeng monyet. Terus si mba nya bilang gini, muka mas nya itu terlalu ganteng, jadi saya kasih topeng yang jelek." Hidung Samuel kembang kempis saat bercerita tentang dirinya yang di puji orang.

Fara ngakak, "lo gak tau ya maksudnya?"

"Maksud gimana?"

"Itu si mba nya itu secara gak langsung bilang kalau muka lo itu kayak monyet, hahahhaha." Fara tertawa keras, mulutnya terbuka lebar satu tangannya digunakan untuk memukul orang di sampingnya. Samuel.

"Kebiasaan cewek kalau ketawa suka mukul orang, heran." Samuel menyindir, dia memberi jarak antara dirinya dengan Fara.

"Eh! Nggak semua ya, Sam." Aine meralat, "buktinya gue nggak."

"Ya kalau lo itu ketawa tutup mulut," ucap Samuel.

"Kalau gue gimana?"

"Tutup umur, hahahaha."

Fara melengos pergi, bosan mendengar bacotan Samuel lalu dia mendekati Farel.

Hening, semua kembali dengan kegiatannya masing-masing. Dengan Aine dan Rehan yang tengah bermesraan, Samuel yang sedang mencoba membuat api unggun, Fara yang bercerita kepada Farel walaupun nyatanya tidak di dengar, dan terakhir Zidan yang sedari tadi tengah menelpon seseorang.

"Oke, bagus."

Zidan tersenyum miring, Fara yang melihat itu tentu curiga. Dari awal, Fara tau kalau Zidan punya niat tidak baik kepada Saka dan juga Vio.

"Telponan sama siapa?" tanya Fara.

"Sama orang," balas Zidan.

"Namanya?"

Untuk Saka(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang