Part| 26

528 39 17
                                    

Masih nunggu cerita ini update?

~Vote~

Happy Reading!🔥🔥

***

Zidan berdecak kesal, dia menatap ke dua orang di hadapannya. "Jadi ... gue harus ke luar negeri buat urusin perusahaan Papa, gitu?!"

Mereka berdua tersentak kala Zidan menaikkan suaranya, "i-iya tuan, dan dia menyuruh anda untuk pergi sekarang menemuinya di Amsterdam." cicit salah satu bodyguard Papa Zidan.

"Males." Zidan mematik api lalu meniupnya. Dia menselonjorkan kakinya ke meja.

"T-tapi t-tuan, jika anda tidak menuruti kema──"

"GUE BILANG MALES! KALIAN GAK USAH MAKSA GUE! FAHAM?!" sentak Zidan memotong.

Mereka tertunduk, tidak berani lagi berbicara. Zidan terkekeh pelan, dia berdiri. "Oke, gue sekarang ke bandara. Dan buat kalian, awasi gadis yang ada di foto ini," Zidan menyerahkan foto kepada keduanya. "Kalau ada apa-apa, hubungi gue," katanya lalu pergi.

"Baik, tuan!"

***

Beberapa minggu kemudian.

"Kondisi Saka sekarang sudah lebih baik."

Pernyataan tersebut membuat Saka dan juga Bella mengembangkan senyumnya.

"Jadi ... Saka bisa sembuh kan, om?" tanya Bella. Adrian menganggukkan kepalanya, dia tersenyum. "Kalau Saka rutin melakukan pengobatan dan kemoterapi, dengan izin Tuhan dia bisa sembuh. Kita berdo'a saja dulu," ucap Adrian.

"Saka pasti bisa, iya 'kan Saka?"

Saka menoleh ke arah Bella lalu tersenyum hangat. "Gue pasti bisa sembuh,"

"Kalau begitu, om izin pamit, banyak pasien di luar." kata Adrian lalu beranjak pergi.

Setelah kepergian Adrian, Bella dan juga Saka berlalu dari ruangan menuju parkiran Rumah Sakit.

"Saka, besok malam kamu jadi buat kejutan untuk Vio?" tanya Bella.

Besok adalah hari dimana 1 tahun Saka dan Vio pacaran. Dan seperti yang di rencanakan, Saka akan membuat kejutan buat Vio.

"Iya, jadi. Lo bantu gue buat atur semuanya," balas Saka seraya naik ke motornya dan memasangkan helm di kepala.

"Tentu ... " Bella tersenyum girang. Jauh di lubuk hatinya, tentu kalian tahu bahwa ada secuil rasa sakit.

Bella tahu jika memang bukan Saka jodohnya maka dia bisa berbuat apa? Tapi ... diam-diam Bella selalu berharap jika kelak dia dan juga Saka akan bersama walaupun hanya sebentar. Semoga saja.

"Lo naik."

"M-maksudnya?" tanya Bella bingung.

"Lo naik ke motor gue, kita ke cafe sebentar buat omongin ke temen-temen yang lain," jelas Saka.

"T-tapi nanti Vio──"

"Gak perlu takut," Saka menggeleng. "Vio gak bakalan tau ataupun marah sama lo." ucapnya memotong.

Bella perlahan mengangguk, dia memakai helm yang di serahkan Saka untuknya lalu naik ke motor.

Minggu-minggu pun telah berganti, kondisi Saka mulai membaik. Ada perkembangan di dalam tubuhnya karena ia sering melakukan pengobatan dan kemoterapi.

Dan asal kalian tahu, jika Saka akan melakukan kemoterapi. Dia selalu meminta izin kepada Vio bahwa dirinya bekerja sampingan.

Hal tersebut di lakukan Saka agar Vio tidak curiga. Dan selama ini, Vio percaya kepada Saka.

Untuk Saka(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang